OPD Pemkot Yogyakarta Komitmen Dukung Program Percepatan 100 Hari Kerja Wali Kota

OPD Pemkot Yogyakarta Komitmen Dukung Program Percepatan 100 Hari Kerja Wali Kota

Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta siap mendukung program 100 hari kerja Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo dan Wakil Wali (Wawali) Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, melalui penandatanganan quick wins.--Dok. Pemkot Yogyakarta

"Dari harga Rp 1.600.000 menjadi Rp 500.000. Selain itu juga ada penghapusan hutang kepada pelanggan yang masih ada cicilan kurang dari dua tahun," tuturnya.

Untuk program quick wins Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta adalah satu kampung satu bidan atau tenaga kesehatan (nakes).

"Dinkes juga akan rutin menggelar cek kesehatan gratis untuk para lansia yang akan digelar tiap tiga bula sekali yang digelar di kantor kemantren," imbuhnya. 

BACA JUGA : Depo Dibersihkan, Pemkot Yogyakarta Bakal Beri Sanksi Masyarakat yang Buang Sampah Sembarangan

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Luncurkan Gerakan Sekolah Bersih, Wujudkan Hidup Sehat dan Bersih

Tak sampai disitu, bagi masyarakat yang tidak memiliki BPJS, Dinkes Kota Yogyakarta tetap dapat menerima pelayanan seperti peserta BPJS.

"Bagi masyarakat yang tidak memiliki BPJS tetap kita layani hanya cukup dengan menunjukkan identitas yang menunjukkan warga Kota Yogyakarta. Namun haknya di kelas 3," ujarnya.

Sementara untuk program quick wins di wilayah. Hasto memberikan contoh program quick wins di Kemantren Mantrijeron dan Pakualaman. Di Kemantren Mantrijeron memiliki program mengurangi sampah di tingkat hulu sehingga volume sampah yang akan di bawa ke depo akan berkurang.

"Di Kemantren Mantrijeron telah memasang biopri yang berukuran 80 cm dengan kedalaman 2,5 meter yang dipasangkan di tiap RW," katanya. 

BACA JUGA : Wawali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan: Maret, Semua Depo Bersih

BACA JUGA : Open House Perdana, 13 Warga Curhat ke Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo

Hal yang sama dilakukan oleh Kemantren Pakualaman. Di Kemantren Pakualaman memiliki gerakan mengkosongkan depo. Gerakan ini telah berhasil lantaran di wilayah tersebut telah bekerjasama dengan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) yang  berada di Kelurahan Panggungharjo.

"Dengan ini Kemantren Pakualaman telah berhasil mereduksi volume sampah rumah tangga hingga 54,4 persen. Sementara untuk sampah organik digunakan untuk sumber makan magot," imbuhnya.

Hasto berharap dengan berbagai program quick wins yang di buat oleh masing-masing perangkat daerah tersebut akan membawa perubahan yang signifikan untuk Kota Yogyakarta.

"Semoga berbagai program ini dapat langsung dirasakan oleh masyarakat sehingga akan meningkat pula kualitas kehidupan masyarakat," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: