Open House Perdana, 13 Warga Curhat ke Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo

Open House Perdana, 13 Warga Curhat ke Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo

Salah satu warga Kelurahan Pringgokusuman, Eva (dua dari kanan), mengeluhkan terkait pemutusan bantuan pangan non-tunai yang ia terima sebelumnya. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menggelar Open House setiap Rabu, untuk mendengar langsung aspirasi war--Dok. Pemkot Yogyakarta

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Sebanyak 13 warga Kota Yogyakarta dan sejumlah komunitas bertemu langsung dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Ruang Sadewa, Kompleks Balaikota Yogyakarta, Rabu (5/3/2025).

Sejumlah warga langsung melaporkan keluh kesahnya kepada Hasto, mulai dari bantuan pangan non tunai, hingga rekayasa lalu lintas di kawasan Malioboro yang dinilai kurang nyaman.

Salah satu warga Kelurahan Pringgokusuman, Eva, mengungkapkan kekecewaannya terkait pemutusan bantuan pangan non-tunai yang ia terima sebelumnya. Eva menjelaskan bahwa selama ini ia menerima bantuan pangan non-tunai, namun kini bantuan tersebut tidak lagi diterima, terutama karena adanya perubahan dalam program Jaminan Pendidikan Gratis (JPG).

"Awalnya, saya mendapatkan bantuan pangan non-tunai, namun sekarang bantuan tersebut dihentikan. Hal ini membuat kami kesulitan, terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga," katanya.

Eva berharap agar pihak berwenang dapat mengevaluasi kembali kebijakan yang diterapkan, agar bantuan yang sangat dibutuhkan oleh warga kurang mampu bisa kembali diteruskan. 

BACA JUGA : Wali Kota Yogyakarta Terpilih, Hasto: Saya akan Open House Seminggu Sekali

BACA JUGA : Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Sampaikan 8 Program Strategis dalam Rapat Paripurna

Selain itu, salah satu warga yang juga selaku Ketua Perkumpulan Narasita Perempuan Indonesia, Renny Anggriana Frahesty sangat mengapresiasi open house yang diselenggarakan oleh Wali Kota Yogyakarta. Menurutnya, open house ini merupakan pertama kalinya yang diselenggarakan oleh pemimpin Kota Yogyakarta.

“Saya sangat terkesan dengan adanya open house yang dilakukan oleh pemimpin Kota Yogyakarta yang merupakan pertama kalinya,” ujarnya.

Renny mengutarakan usulannya terkait pemberian pendidikan khususnya pendidikan reproduksi di sekolah-sekolah.

“Karena Kota Yogyakarta masih banyak ditemui pernikahan anak, dengan membicarakan ini, beliau sangat memahami, bagaimana resiko dari peristiwa kehamilan yang tak dikehendaki. Disini resiko perceraian dini juga bisa terjadi. Saya akan ikut mengawal dan membantu sesuai kapasitas saya,” tuturnya. 

BACA JUGA : Wali Kota Yogyakarta Hasto Tak Pakai Mobil Dinas Baru, Alihkan Rp3 Miliar untuk Gerobak Sampah

BACA JUGA :  Wali Kota Yogyakarta Hasto Imbau Hotel dan Rumah Makan Kelola Sampah secara Mandiri

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan melalui open house Pemkot Yogyakarta mendapat masukan yang sangat natural dari warga yang merasakan langsung dampaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: