Masih Dapat Berjalan, Proyek Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Tak Terdampak Efisiensi Anggaran

Masih Dapat Berjalan, Proyek Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Tak Terdampak Efisiensi Anggaran

Proyek pembangunan jalan Sleman-Gunungkidul tidak terdampak kebijakan pemotongan anggaran-harianjogja.com-

“Dua proyek ini yang tidak bisa dilanjutkan karena dampak efisiensi anggaran,” ujar Anna.

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga DPUP-ESDM DIY, Wira Sasongko Putro menjelaskan, saat ini jaaatannya masih dalam mencermati proyek infrastruktur mana saja yang akan dipangkas untuk mengikuti arahan pemerintah pusat soal efisiensi anggaran itu.

BACA JUGA : Wacana Efisiensi Anggaran di Tahun 2025, Begini Respon Bupati Bantul Abdul Halim Muslih

BACA JUGA : Dampak Efisiensi APBD, Yogyakarta Pangkas Anggaran, Dari RTLH Hingga Perjalanan Dinas

“Kami belum bisa menyampaikan lebih lanjut karena saat ini masih dalam proses pencermatan. Nanti kalau sudah ada gambaran pasti, baru kami berani menyampaikan,” kata Wira.

Menurutnya, sebagian besar dan infrastruktur tetap mengandalkan transfer dari pemerintah pusat, seperti dana bagi hasil (DBH) dan sumber dana lainnya.

Dengan demikian, meskipun ada pemangkasan DAK, pembangunan jalan dua irigasi di DIY masih memiliki sumber pendanaan lain yang bisa dimanfaatkan.

Diketahui, sisa panjang jalan Sleman-Gunungkidul yang akan dibangun mencapai 9,08 kilometer.

BACA JUGA : Pengalihan Anggaran Program MBG ke Sektor Pendidikan, Pemda DIY Masih Tunggu Juknis dari Pusat

BACA JUGA : Dampak Efisiensi Anggaran, Pemkab Bantul Belum Bisa Pastikan Jumlah LPJU Yang Bisa Terpasang di 2025

Hingga kini, pembangunan telah mencapai beberapa tahap. Pada 2023, sepanjang 1,275 kilometer berhasil dibangun melalui anggaran Indeks Desa Membangun (IDM).

Sementara itu, pada 2024, pembangunan berlanjut sepanjang 0,4 kilometer menggunakan Danais.

Sementara untuk 2025, Pemda DIY menargetkan pembangunan sepanjang 0,95 kilometer melalui Danais, serta 1,93 kilometer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Tergantung ketersediaan anggaran, tetapi kami akan terus mengusulkan melalui APBN sehingga harapan kami, proyek ini dapat selesai pada 2027,” ujar Anna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com