Plengkung Gading Kraton Yogyakarta Bakal Ditata Ulang karena Terjadi Deformasi
Plengkung Gading Kraton Yogyakarta bakal ditata ulang karena terjadi deformasi berdasarkan temuan Dinas Kebudayaan DIY tahun 2018.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
Saat ini, Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta dihadapkan pada permasalahan kemacetan dan kurang terkendalinya pertumbuhan infrastruktur. Diperlukan manajemen transportasi yang berkelanjutan dan tata ruang yang sesuai dengan kebutuhan mempertahankan Outstanding Universal Value (OUV) dan dapat meningkatkan ekonomi pelaku Micro, Small, Medium Enterprise (MSME) atau UMKM di Kawasan Cosmological Axis of Yogyakarta.
Permasalahan Lalu Lintas yang ada di kawasan Sumbu Filosofi menunjukkan, pertumbuhan kendaraan pribadi sangat tinggi, mencapai 7 - 10% per tahun. Salah satunya, berpengaruh pada menurunnya kualitas udara di kawasan njron benteng.
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Ajak Masyarakat Berperan Cegah dan Tangani Kebakaran Melalui MAS JAKA
BACA JUGA : Rencana Penutupan Plengkung Gading Kraton Yogyakarta, Pedagang Alun-alun Kidul Minta Tetap Berjualan
Perlu adanya penanganan yang komprehensif pada kawasan Plengkung Nirboyo. Diperlukan pengaturan rekayasa lalu lintas dengan mengurangi kepadatan lalu lintas pada titik ini.
Terdapat dua rencana uji coba yaitu Uji Coba Sistem Satu Arah (SSA), yaitu pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas dengan mengatur arus lalu lintas menjadi sistem satu arah dari utara ke selatan.
Kedua, uji coba penutupan, berupa uji pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas dengan cara menutup akses Plengkung Gading secara total.
Langkah ini dilakukan dengan berbagai tahapan yang pertama yaitu survei dan analisis lalu lintas kondisi eksisting di kawasan njeron beteng yang sudah dilakukan oleh Dinas Perhubungan DIY dan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Setelahnya dilakukan uji coba untuk kemudian dievaluasi agar dapat diketahui bagaimana hasil dari uji coba tersebut apakah bisa diterapkan atau tidak.
BACA JUGA : Jelang Libur Imlek, Pusdalopka Daop 6 Yogyakarta Siap Tangani Perjalanan Kereta Api 24 Jam
BACA JUGA : Dampak Cuaca Ekstrem di Yogyakarta, Pohon Besar Tumbang Timbulkan Korban Jiwa
Sri Sultan HB X Sebut Penataan Plengkung Gading sebagai Sumbu Filosofi
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, penataan Plengkung Gading yang diikuti oleh penataan pedagang ini dilakukan untuk menjamin keberlangsungan usaha mereka.
“Akan ditata. Kan baru percobaan saja. Memungkinkan atau tidak,” ungkap Sri Sultan pada Rabu (22/01/2025) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Selain itu, sebagai bagian dari Sumbu Filosofi, kawasan tersebut memang harus ditata ulang, dan dikembalikan marwah serta fungsinya. Penataan ini merupakan bagian dari implementasi rekomendasi UNESCO setelah Sumbu Filosofi ditetapkan sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Area Sumbu Filosofi membentang dari Tugu Pal Putih hingga Panggung Krapyak di selatan, berbatas Kali Winongo.
“Ya semua kan ada rekomendasi-rekomendasi dari UNESCO yang harus diurus. Kawasannya dari Tugu sampai selatan sana. Kan ada rekomendasinya,” jelas Sri Sultan.
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Rutin Gelar Layanan Kontrasepsi Gratis, Dorong Peningkatan Kepesertaan KB
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: