Gerakan Tanam Padi, Upaya Pemda DIY Tentang Komitmen Keberlanjutan Sektor Pertanian di Yogyakarta
Gerakan Tanam Padi untuk beberapa wilayah yang terkena banjir di Poncosari, Bantul-Foto by rri.co.id-
BACA JUGA : Pertanian di Bantul Menjadi Lumbung Pangan Kebutuhan Masyarakat DIY
Gerakan Tanam Padi
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Herdiati Soeharto mengatakan, Gerakan Tanam Padi Akibat Genangan Banjir ini bukti nyata semangat masyarakat untuk kembali bertani.
Karena memang banjir yang merendam persawahan milik Gapoktan Sari Kismo ini tidak hanya mengganggu siklus tanam, tapi juga berdampak signifikan pada kehidupan masyarakat.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Pertanian RI atas penanganan yang cepat, dan menyampaikan bantuan yang kami harapkan akan terus berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. Karena langkah ini juga penting untuk memastikan keberlanjutan swasembada pangan yang menjadi agenda nasional, sekaligus memperkuat daya saing sektor pertanian kita di tingkat global,” paparnya.
Lumbung Pangan Penopang Kebutuhan
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, pertanian di Kabupaten Bantul menjadi lumbung pangan penopang kebutuhan bagi masyarakat, baik untuk masyarakat Bantul sendiri dan untuk masyarakat di DIY.
Kabupaten Bantul merupakan daerah penghasil padi yang mampu berproduksi sepanjang tahun, dengan luas baku sawah 13.991 ha.
BACA JUGA : Kasus Almarhum Darso, 6 Anggota Aktif Polresta Yogyakarta Diperiksa Propam Polda DIY
BACA JUGA : Ditemui Jokowi di Kraton Kilen, Sultan HB X: Silaturahmi
“Tahun 2024, luas panen padi 28.189 ha, dengan produktivitas rata-rata padi 6,25 ton/ha gabah kering giling dan angka produksi mencapai 176.114 ton gabah kering giling. Tentunya capaian ini tidak terlepas dari adanya berbagai faktor pendukung dan penghambat budidaya pertanian diantaranya sumber daya alam, sumber daya manusia serta faktor lingkungan,” imbuhnya.
Optimalisasi Percepatan Tanam
Halim menambahkan, dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan produksi pertanian, diperlukan langkah-langkah optimalisasi percepatan tanam dengan pemanfaatan teknologi tepat guna, alat mesin pertanian, suplai air yang lancar, ketersediaan pupuk dan benih unggul, dan pengendalian hama penyakit yang ramah lingkungan.
Untuk itu, peran aktif semua pihak terkait sangat dibutuhkan untuk mendukung tercapainya percepatan tanam dan panen di tahun 2025, sehingga mampu mencapai swasembada pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogjaprov.go.id