Hidayatullah Yogyakarta Selenggarakan Seminar Strategi Kaderisasi Gerakan Dakwah Ahlussunah

Hidayatullah Yogyakarta Selenggarakan Seminar Strategi Kaderisasi Gerakan Dakwah Ahlussunah

DPW Hidayatullah Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa Tengah Bagian Selatan (DIY-Jateng Bangsel) menyelenggarakan seminar peradaban-jogjapolitan.harianjogja.com-

JOGJA, diswayjogja.id - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Hidayatullah Daerah Istimewa Yogyakarta-Jawa Tengah Bagian Selatan (DIY-Jateng Bagsel) menyelenggarakan seminar peradaban dengan tema, “Strategi Kaderisasi Gerakan Dakwah Ahlussunah wal Jamaah di Era Sosiety 5.0” di Auditorium Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya Jogja, Sabtu (4/1/2025).

Seminar peradaban yang diadakan dalam helatan Rapat Kerja Wilayah DPW Hidayatullah DIY-Jateng Bagsel tersebut menghadirkan pembicara dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hidayatullah, Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah DIY, Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) DIY.

Dihadapan 500-an peserta yang memadati kursi ruang auditorium BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta, Dr. Nashirul Haq, Lc. MA, panelis pertama selaku Ketua Umum DPP Hidayatullah menuturkan, mengkader sebuah gerakan dakwah memperlukan banyak pengorbanan dan juga waktu yang panjang.

“Kaderisasi gerakan dakwah tidak bisa dilakukan dengan singkat, tapi butuh proses panjang seperti halnya kaderisasi yang telah dilakukan oleh para nabi dan rasul. Saya sangat yakin, proses kaderisasi akan berjalan dan berhasil jika para pengkader memberikan pengarahan dan perhatian khusus kepada sasarannya,” ungkapnya.

BACA JUGA : Refleksi Akhir Tahun, Muhammadiyah Soroti Penegakan Hukum, Korupsi dan Demokrasi Pascapemilu 2024

BACA JUGA : Dari Pemulung Menjadi Pengolah Sampah, Muhammadiyah Gandeng Kelompok Pemulung Mardiko di Bantul

Turut hadir sebagai pembicara kedua, Wakil Ketua PW Muhammadiyah DIY Dr. Yayan Suryana, M.Ag., memaparkan, proses transformasi ilmu kepada sasaran dakwah sekarang telah didukung oleh media yang berkembang sangat cepat.

“Hari ini keberadaan media sosial memberikan pengaruh sangat besar terhadap perubahan dan juga cara pandang masyarakat. Maka perlunya dibutuhkan nilai-nilai kultural melalui rasionalisasi terhadap kader dakwah,” katanya.

Disampaikan pembicara ketiga pada seminar tersebut Drs. H. Masruri, selaku Ketua DDII DIY, gerakan dakwah adalah hasil dari pemikiran dan keyakinan yang dimiliki oleh manusia. Menurutnya, apapun tujuannya, manusia memiliki kecenderungan untuk mengajak manusia lain untuk mengikutinya.

“Dakwah itu naluri setiap manusia, karena hakikatnya manusia memiliki dorongan untuk menyampaikan gagasan apa yang menjadi pemikiran dan keyakinan dalam dirinya. Bisa berasal dari pemikiran positif maupun negatif. Sehingga hari ini ada pegiat dakwah yang saya pikir sudah keluar jadi spirit kenabian,” urai Masruri.

BACA JUGA : Soal Pengelolaan Tambang, Muhammadiyah Berkomitmen Untuk Kepentingan Kesejahteraan Masyarakat

BACA JUGA : Muhammadiyah Akan Perbanyak Produksi Film Sebagai Bagian dari Dakwah Khususnya Generasi Z

Sebagai pembicara pamungkas, Dr. Muhajir, M.Si, selaku Sekretaris PWNU DIY menguraikan, gerakan dakwah yang selama ini telah dijalankan oleh NU di tengah-tengah masyarakat, menurutnya telah berjalan dengan baik sejak lama.

“Menjadi kader itu harus totalitas dan haru bisa menjadi perkuat persatuan, sehingga permasalahan yang ada dalam diri organisasi bisa segera terpecahkan, termasuk juga permasalahan yang ada di masyarakat, itu sudah dilakukan oleh para kyai NU sejak sebelum Indonesia merdeka,” urai kyai yang murah senyum tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com