Pengusaha Katering di Bantul Diminta Hati-hati dan Tidak Tergiur Tawaran Penyedia Program Makan Bergizi Gratis
Pengusaha katering di Bantul diminta hati-hati dan tidak tergiur dengan tawaran penyedia program makan bergizi gratis--iStockphoto
JOGJA, diswayjogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mengimbau kepada para pengusaha katering di Bumi Projotamansari untuk lebih berhati-hati dan tidak tergiur dengan tawaran dari sejumlah pihak untuk penyedia program makanan bergizi gratis (MBG).
Sebab, sampai saat ini Pemkab Bantul masih menunggu petunjuk teknis terkait dengan pelaksanaan program MBG dari Pemerintah Pusat.
“Kami imbau kepada para pengusaha katering dan kelompok masyarakat (pokmas) untuk tidak tergiur dengan tawaran dari sejumlah pihak yang menjanjikan akan menjadikan mereka sebagai penyedia program MBG,” kata Kepala Dinkes Bantul Agus tri Widiyantara, Senin (30/12/2024).
Jika ada tawaran dari sejumlah pihak yang mengaku bisa menjadikan para pengusaha katering dan pokmas sebagai penyedia program MBG, maka Agus meminta kepada para pengusaha katering maupun Pokmas untuk segera menghubungi Pemkab Bantul dan dinas terkait.
BACA JUGA : Sasaran Program Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Lebih Dari 120 Ribu, Termasuk Ibu Hamil
BACA JUGA : Terkait Program Makan Bergizi Gratis, Senator Ahmad Syauqi Soeratno Serap Aspirasi Masyarakat DIY
“Jadi bisa konfirmasi ke Pemkab Bantul dulu, jangan sampai ada penipuan, Dan, jangan sampai sudah mengeluarkan uang ternyata itu ada permainan dari oknum yang mengatas namakan pemerintah. Jadi kami minta agar selalu berkonfirmasi dengan pemerintah kalurahan, dinas terkait maupun ke Pemkab untuk memastikan kebenarannya,” jelasnya.
Menurut Agus, sejauh ini Pemkab Bantul masih menunggu kejelasan terkait rencana pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk pelaksanaan program MBG.
Oleh karena itu, pihaknya juga belum bisa memastikan ada berapa titik SPPG untuk mendukung pelaksanaan program MBG.
“Jadi kami akan menyesuaikan saja nanti. Skemanya seperti apa. Karena sampai saat ini belum ada petunjuk yang jelas terkait hal ini,” terang Agus.
BACA JUGA : Vokasi UNY Mengaku Kesulitan Uji Coba Makan Bergizi Gratis Senilai Rp10.000 Satu Porsi di Gunungkidul
BACA JUGA : Wadah untuk Makan Bergizi Gratis Diharapkan Tidak Menggunakan Bahan dari Stainless
Di sisi lain, diakui Agus, jika saat ini jumlah petugas gizi yang nantinya ditempatkan di titik SPPG sangat terbatas. Sebab, berdasarkan data di Dinkes Bantul jumlah petugas gizi yang ada sejauh ini kurang dari 100 petugas yang tersebar di semua puskesmas di Kabupaten Bantul.
Menurut Agus, tidak semua petugas gizi nantinya bisa menunggui dan mengawasi pelaksanaan program MBG di titik SPPG yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com