Korban Jual Beli Apartemen, 79 Gerobak Sapi Bakal Dipakai Kembali untuk Aksi Damai

Korban Jual Beli Apartemen, 79 Gerobak Sapi Bakal Dipakai Kembali untuk Aksi Damai

Aksi demonstrasi P3SRS Apartemen Malioboro City Regency dengan menggunakan gerobak sapi-jogjapolitan.harianjogja.com-

Selain menggelar kirab budaya dengan 79 gerobak sapi di depan kompleks Kepatihan, para korban juga akan mengadakan orasi di atas panggung budaya yang akan dipasang di atas truk trailer.

Rangkaian aksi ini akan melewati rute yang telah ditentukan dan dijaga oleh kirab budaya gerobak sapi. 

BACA JUGA : Sering Terjadi Laka Lantas di Jalur Wisata Mangunan, Pokdarwis Beri Usul untuk Pakai Kendaraan Shuttle

BACA JUGA : Pertumbuhan Ekonomi Sleman Ada di Level 5 Persen, Pemkab Ungkap Beberapa Alasannya

Tujuan utama dari aksi ini adalah untuk menarik perhatian lebih banyak pihak, termasuk Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, agar memberikan perhatian serius terhadap masalah yang mereka hadapi.

“Tujuan kami jelas, kami hanya ingin hak kami sebagai warga negara dihormati. Kami sudah mengikuti prosedur yang benar, kami sudah memenuhi semua persyaratan teknis, tapi kenapa justru dipersulit? Kami harap Gubernur DIY bisa membantu menyelesaikan masalah ini,” ujar Edi.

Pihak P3SRS juga telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada instansi terkait, termasuk Polda DIY, Polresta Jogja dan lainnya untuk memastikan bahwa aksi dapat berjalan dengan aman dan tertib.

Menurut Edi, aksi yang digelar akan berbeda dari aksi demo biasa, karena mereka mengemasnya dengan sentuhan seni dan budaya.

BACA JUGA : Digitalisasi Ekosistem Keuangan Daerah di Yogyakarta, Inilah Peran Penting TP2DD

BACA JUGA : Ketophrak Narapraja Berlangsung Meriah, Jadi Ajang Pembuka Festival Jogja Kota 2024

Hal ini dilakukan untuk menjaga suasana agar tetap cair dan tidak menegangkan, serta memberikan hiburan kepada masyarakat sekitar.

“Dalam setiap aksi, kami selalu mengemasnya dengan nilai budaya, agar tidak hanya menjadi aksi protes, tetapi juga menjadi tontonan yang menghibur. Kami ingin masyarakat yang melihat merasa terhibur, bukan tertekan. Kami akan terus kawal dengan aksi-aksi unik dan menarik, sampai hak kami terpenuhi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com