Uji Coba Makan Siang Bergizi, UNISA Yogyakarta Siapkan 1500 Porsi Setiap Hari

Uji Coba Makan Siang Bergizi, UNISA Yogyakarta Siapkan 1500 Porsi Setiap Hari

Siswa menyantap makan siang bergizi di sekolah--Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id –Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menunjuk Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) untuk memimpin uji coba program makan siang bergizi di sejumlah sekolah berbasis Muhammadiyah di Yogyakarta.

Salah satu penunjukan tersebut diantaranya karena UNISA memiliki program studi gizi dan bisa berperan aktif dalam merancang menu makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak usia dini dan sekolah dasar.

Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Umum dan Sumber Daya UNISA Yuli Isnaini, menjelaskan sebagai salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) pihaknya berkomitmen secara mandiri untuk memproduksi dan menyiapkan dengan matang terkait makanan bergizi.

“Kami melakukan uji coba pemberian makan siang bergizi selama empat hari. Total sebanyak 1.500an porsi setiap harinya yang terdiri dari siswa TK dan siswa SD,” jelas Yuli disela pemberian makanan bergizi di SD Muhammadiyah Suronatan, Selasa (3/12/2024).

BACA JUGA : Uji Coba Program Makan Siang Gratis DIY Mulai Dilakukan, Mahasiswa Perhotelan Siap Diterjunkan ke Sekolah

BACA JUGA : Makan Siang Gratis Bisa Menjadi Program Pemberdayaan Masyarakat di Sleman

Melalui uji coba makan siang bergizi, diharapkan anak-anak bisa belajar berkaitan dengan perilaku mengonsumsi makanan yang sehat. Menurutnya, takaran gizi sesuai dengan kebutuhan anak-anak yang berbeda, antara tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD).

“Semoga anak-anak senang dengan komponen gizinya dan juga belajar tentang makanan yang sehat termasuk lauk, buah, susu. Sehingga hal ini bisa menjadi kebiasaan yang baik,” tambahnya.

Menu yang disiapkan dalam satu porsi berupa lima komponen yaitu nasi, lauk ayam katsu, sayur sop, buah melon, dan susu. Menu satu porsi tersebut terhitung Rp 15.000 di luar biaya produksi. Sementara kebijakan pemerintah pusat yang menurunkan harga menjadi Rp 10.000 pihaknya meminta perlu dikaji ulang. Pasalnya, dengan harga tersebut para ahli gizi perlu berpikir ulang.

“Kalau menurut kami Rp 10.000 perlu dikaji ulang. Ini saja Rp 15.000, susu kami downgrade yang sebelumnya 200 ml menjadi 120 ml,” terang Yuli.  

BACA JUGA : UGM Siap Dukung Program Makan Siang Gratis Bergizi untuk Optimalkan Sumber Daya Alam di Desa

BACA JUGA : Keraton Yogyakarta Punya Menu Khas Makan Siang yang Unik dan Penuh Protein

Sementara itu, Koordinator Bidang Kurikulum SD Muhammadiyah Suronatan Benny Purwoko menyambut baik uji coba makanan bergizi ini, meskipun sekolahnya telah memiliki program makan siang yang sudah berjalan dalam lima tahun terakhir. Ia berharap program makan siang bergizi yang digulirkan oleh pemerintah mempunyai kualitas gizi terbaik.

“Kami tetap bersyukur anak secara langsung kebutuhan gizinya akan tercukupi dan ditanggung oleh pemerintah. Semoga lebih baik dari apa yang sudah kami buat (makan siang mandiri). Tapi kami tau kualitas UNISA yang yang menunya bisa beragam dan menyesuaikan dengan gizi anak-anak,” jelas Benny.

Selama proses uji coba, tim dari UNISA secara langusng memantau pembagian dan berinteraksi dengan anak-anak yang menerima paket makan siang bergizi. Berdasarkan pantauan disway.id, antusiasme anak-anak terlihat sangat tinggi, terlihat dari raut wajah mereka yang ceria saat menikmati makanan. 

Salah satu siswa kelas 2A SD Muhammadiyah Suronatan mengaku senang dengan menu yang telah disediakan. "Suka semuanya (lauk), lebih enak ini (daripada yang biasa ia makan)," tutur Alesa. 

Selain melakukan uji coba makan siang bergizi di SD Muhammadiyah Suronatan, sekolah lainnya yang menjadi lokasi uji coba diantaranya TK ABA Ngadiwinatan, TK ABA Notoprajan, TK ABA Purwodiningratan, TK ABA Nuraini Ngampilan, TK ABA Suronatan, TK ABA Gendingan, TK ABA Kauman, TK ABA Kadipaten Kulon, SLB Muhammadiyah Gamping, SD Kauman, SD Notoprajan serta Puskesmas Ngampilan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: