Disdukcapil Bantul Klaim Jumlah Masyarakat Manfaatkan Layanan Kependudukan Saat Pilkada 2024 Sangat Minim

Masyarakat yang menggunakan layanan kependudukan Disdukcapil-rri.co.id-
Selain itu, Joko menduga penurunan angka partisipasi pemilih juga disebabkan adanya berita hoaks yang berkembang jelang pencoblosan. Karena berita hoaks tersebut maka para pemilih enggan dan malas datang ke TPS.
“Tapi ini kan baru 15 kapanewon yang masuk. Masih ada dua kapanewon, kami berharap nanti angka partisipasi pemilih secara total bisa mencapai 78 persen,” jelas Joko.
Menurut Joko, KPU Bantul sejatinya telah melakukan sosialisasi secara masif, terutama untuk pemilih pemula.
Bahkan sosialisasi itu menggandeng banyak segmen khususnya Gen-Z, para difabel, kelompok rentan hingga pelibatan komunitas-komunitas yang ada di Bantul.
BACA JUGA : Rekapitulasi Suara Pilkada Sleman, Kustini-Sukamto Hanya Raih Menang Tipis di Prambanan Dari 17 Kapanewon
BACA JUGA : Diduga Peliharaan yang Lepas, Buaya di Wilayah Tegalrejo Berhasil Diamankan Damkarnat Kota Yogyakarta
Termasuk juga bekerja sama dengan Disdukcapil Kabupaten Bantul agar pemilih pemula bisa segera terlayani dan bisa mencoblos.
“Untuk pemilih pemula kami ada Pemilos untuk pemilihan Ketua OSIS. Dan, saat pencoblosan kemari kan sekolah dan masyarakat juga diliburkan,” ujar dia.
Penurunan angka partisipasi juga diungkapkan oleh Ketua Bawaslu Bantul, Didik Joko Nugroho. Didik menyebut angka partisipasi pemilih di beberapa TPS yang berada di kisaran70%-75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com