Pemkab, Pemkal dan Pelaku Wisata di Bantul Pastikan Siap Hadapi Cuaca Ekstrem

Pemkab, Pemkal dan Pelaku Wisata di Bantul Pastikan Siap Hadapi Cuaca Ekstrem

Ilustrasi cuaca ekstrem hujan deras di beberapa wilayah--iStockphoto

JOGJA, diswayjogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul beserta pelaku wisata serta Pemerintah Kalurahan setempat dipastikan telah berkoordinasi dan siap menghadapi adanya fenomena cuaca ekstrem yang akan terjadi beberapa waktu ke depan.

Sejauh ini para pelau wisata di tepi-tepi sungai di Kabupaten Bantul sudah paham apa yang harus dilakukan saat hujan deras berlangsung.

Termasuk kemungkinan menutup sementara objek wisata yang ditawarkan kepada para pengunjung.

Sekretaris BPBD Bantul Ribut Bimo Haryo Tejo mengungkapkan, telah menggelar rapat koordinasi dari berbagai sektor, termasuk wisata. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi kebencanaan di setiap wilayah.

BACA JUGA : Pilkada 2024, Ini Program Unggulan dan Prioritas Paslon Untoro-Wahyudi, Halim-Aris, dan Joko-Rony

BACA JUGA : Dorong Ekonomi Kreatif Jogja Makin Berkembang, Jogja Ekraf Week 2024 Hadir dengan Tema Cultural Creativity

“Kami sudah antisipasi, kami juga undang Pemkal dan Kapanewon juga terkait dengan cuaca ekstrem. Kami sudah minta kepada pelaku wisata di pinggir sungai untuk lebih waspada. Selain itu, kami juga minta pelaku wisata di beberapa titik untuk waspadai kemungkinan terjadinya longsor,” jelas Ribut, Senin (25/11/2024).

Sementara, Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi mengungkapkan, jika dirinya telah memberikan imbauan kepada para pelaku wisata yang berada di dekat aliran sungai untuk lebih berhati-hati. Jika kondisinya sangat berbahaya, Dispar meminta agar wisata di tempat tersebut ditutup.

“Dan, rata-rata pelaku wisata yang berlokasi di tepi-tepi sungai di Kabupaten Bantul pada saat ini sudah paham hal-hal apa yang harus dilakukan ketika kondisi hujan deras berlangsung,” imbuh Ipung panggilan akrab Markus Purnomo Adi.

Menurut Ipung, untuk wisata yang berlokasi di tepi-tepi sungai di Kabupaten Bantul, pada musim hujan berpotensi banjir.

BACA JUGA : Cegah KKN di Wilayah Jogja, Afnan Singgih Siapkan Reward and Punishment Demi Pemerintahan yang Sehat

BACA JUGA : Antisipasi Potensi Pelanggaran, Pemkot Yogyakarta Ajak Masyarakat Jaga Ketertiban di Masa Tenang Pilkada

Sedangkan, para pelaku wisata tersebut sudah paham apa yang harus dilakukan. Karena diakui oleh Ipung, para pelaku wisata tersebut saling berkomunikasi antara pelaku wisata satu dengan yang lainnya.

“Karena, biasanya, kalau di daerah dataran tinggi sedang terjadi hujan maka dua atau tiga jam ke depan akan banjir. Nah, komunikasi ini biasanya sudah ada dan perlu ditingkatkan. Jika tidak memungkinkan kondisinya ya mereka paham apakah akan menutup objek wisatanya untuk sementara,” jelas Ipung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com