Inovasi Saka Wirausaha, Diskop UKM Yogyakarta Mendapat Penghargaan Skala Nasional

Inovasi Saka Wirausaha, Diskop UKM Yogyakarta Mendapat Penghargaan Skala Nasional

Diskop UKM Yogyakarta berhasil sabet penghargaan nasional berkat Inovasi Saka Wirausaha-Foto by Kumparan-

Program ini juga diarahkan untuk membina siswa miskin yang telah diinkubasi oleh Disdikpora DIY.

“Tahun ini kan di Disdikpora mau wisuda 100 siswa miskin yang diinkubasi untuk mencetak wirausaha. Nah, tahun depan 100 (siswa) ini akan kita bina melalui Saka Wirausaha,” jelas Wisnu.

Ia menargetkan program ini menjadi ekosistem yang berkelanjutan dengan melibatkan anggota senior sebagai mentor bagi anggota baru.

Wisnu juga menekankan bahwa mencetak wirausaha membutuhkan proses panjang dan investasi besar.

“Mencetak wirausaha bukan persoalan setahun dua tahun, tapi proses yang sangat panjang. Ini adalah kegiatan investasi yang harapannya di 2045, rasio kewirausahaan kita bisa lebih dari 5%. Kalau target nasional kan 8-9 persen,” katanya.

Saat ini, rasio kewirausahaan nasional masih berada di angka 3%, yang menurut Wisnu terbilang kecil. Oleh karena itu, program seperti Saka Wirausaha menjadi sangat penting dalam mendukung upaya peningkatan rasio tersebut.

BACA JUGA : Realisasi Capai 93 Persen, Pemkot Yogyakarta Terus Optimalisasi Penerimaan Pajak Daerah

BACA JUGA : Mencoba Sego Empal Bu Warno, Kuliner Legendaris Jogja yang Sudah Berdiri Sejak 1970

Wawasan Baru Bagi Wisnu

Pengalaman mengikuti kompetisi ini memberikan wawasan baru bagi Wisnu.

Ia mengaku terinspirasi oleh inovasi dari daerah lain, seperti program pembayaran pajak kendaraan sambil ngopi yang dapat dilakukan hanya dalam lima menit dari Lhokseumawe, Aceh yang mendapat Juara I. 

Ia juga menjelaskan pengalaman penting yang ia dapatkan dari forum ini dan tidak ia dapatkan dari forum-forum lainnya.

“Kita bisa tahu banyak terobosan-terobosan yang dilakukan oleh daerah lain dan kalau memang itu bagus mungkin bisa direplikasi. Dan Jogja memang harusnya tidak malu untuk saling belajar dari daerah lain untuk melihat perubahan-perubahan yang signifikan terkait dengan pelayanan publik yang lebih bagus,” jelas Wisnu.

Menurut Wisnu, penghargaan yang diterimanya menegaskan pentingnya inovasi dalam pelayanan publik dan menjadi bukti bahwa ASN dapat berperan sebagai agen perubahan.

“Dorongannya agar para ASN menjadi inovator. Inovasi itu untuk mengubah layanan pada lembaga,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kumparan.com