Perumusan Inovasi dan Solusi Pengelolaan Bendungan, INACOLD 2024 Jadi Jawaban untuk Sinergi Kuat di Masa Depan

Perumusan Inovasi dan Solusi Pengelolaan Bendungan, INACOLD 2024 Jadi Jawaban untuk Sinergi Kuat di Masa Depan

Seminar INACOLD 2024 sukses digelar selama tiga hari di Yogyakarta--Foto by rri.co.id

JOGJA, diswayjogja.id - Langkah besar dalam pengelolaan sumber daya air Indonesia ditandai dengan berlangsungnya Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Indonesia National Committee on Large Dams (INACOLD), Sabtu (16/11/2024) malam. 

Acara yang digelar selama tiga hari di Yogyakarta ini menjadi forum penting untuk merumuskan inovasi dan solusi dalam pengelolaan bendungan besar, seiring meningkatnya kebutuhan akan ketahanan air, energi, dan pangan.

Adanya tantangan siklus perubahan iklim mengharuskan untuk terus berinovasi, menciptakan teknologi dan pendekatan baru yang adaptif serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono saat membacakan sambutan Gubernur DIY dalam acara Seminar Nasional Bendungan Besar dan Rapat Anggota Tahunan KNI-BB Tahun 2024. 

Acara ini berlangsung di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada Sabtu (16/11).

BACA JUGA : 5 Tempat Makan di Jogja yang Buka Sampai Dini Hari, Tawarkan Kuliner Nikmat

BACA JUGA : Begini Cara Cawalkot Jogja Tingkatkan Lama Tinggal Wisatawan di Pilkada 2024

“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada KNI-BB dan seluruh pihak yang telah mempersiapkan acara ini dengan baik, serta ucapan selamat datang di Yogyakarta kepada seluruh peserta yang datang dari berbagai penjuru Indonesia demi berbagi ilmu dan pengalaman,” ungkap Beny.

Bendungan Jadi Simbol Kekuatan

Beny mengatakan, bendungan menjadi simbol kekuatan yang tenang namun penuh daya guna.

Ibarat sebuah tapak tilas air, ia menahan dan mengatur aliran kehidupan, menghadirkan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat di sekitar.

“Filosofi ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam menghadapi tantangan, diperlukan keteguhan dan kebijaksanaan. Bendungan tidak hanya menyuplai air untuk pertanian dan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi perlindungan dari banjir dan sumber energi yang terbarukan,” kata Beny.

Dengan adanya acara seminar dan rapat tahunan ini, Beny berharap melalui diskusi dan kolaborasi di forum ini, mampu melahirkan terobosan-terobosan yang tidak hanya sekadar memenuhi standar teknis, tetapi juga menyentuh dimensi sosial dan lingkungan. 

“Mari kita bangun bendungan-bendungan yang kokoh, adaptif, dan senantiasa ramah terhadap alam,” imbuhnya.

BACA JUGA : Kasus Demam Berdarah Kian Meningkat, Dinkes Kota Jogja Lakukan Kerja Sama dengan Pusat Kedokteran UGM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jogjaprov.go.id