Sejarah Unik Bakmi Jawa Mbah Gito, Dari Jatuh Bangun hingga Konsep Bangunan yang Unik
Sejarah unik Bakmi Jawa Mbah Gito yang menarik--
diswayjogja.com - Bagi pengunjung yang baru pertama kali datang ke Warung Bakmi Jawa Mbah Gito di Jalan Nyi Ageng Nis, Rejowinangun, Kotagede, mungkin akan mengatakan jika tempat ini luar biasa.
Takjub pada keunikan desain bangunan, tempat duduk sederhana tapi nyentrik, belum lagi ketika mengamati pernak-pernik hiasan dinding.
Sugito, perancang bangunan sekaligus pemilik warung menuturkan, material bangunan sebenarnya biasa saja.
Sebagian justru berasal dari kayu-kayu bekas bongkaran kandang sapi. Sosok yang akrab disapa Mbah Gito kemudian banyak berkisah seputar warung dan usaha kulinernya.
“Buka usaha, tidak hanya kuliner. Apa saja boleh. Yang penting tangguh dalam menjalani. Berani mencoba. Nanti kalau sudah dicoba kok nggak benar, tinggal dievaluasi. Jangan kalau baru 2-3 bulan nggak laku, terus nggak betah dan ditinggalkan begitu saja. Usahakan jangan seperti itu. Pesan saya, agar bisa bekerja dengan profesional, yang utama, kualitas harus terus dijaga,” ucap Mbah Gito.
BACA JUGA : Tarif dan Lokasi Keberangkatan Bus Damri di Jogja, Cek Lengkapnya Jika Ingin Bepergian
BACA JUGA : Jadwal KRL Jogja-Solo Terbaru dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo, Kamis 7 November 2024
Perjalanan Hidup Sebelum Buka Usaha Bakmi
Mbah Gito menuturkan, 2008 adalah awal ia memulai usaha kuliner bakmi. Tentu, bangunan awal masih belum seluas saat ini.
Inisiatif membangun warung makan dengan bangunan unik dan tidak lumrah berangkat dari latar belakangnya sebagai orang desa.
Dahulu, sewaktu masih tinggal di desa, Mbah Gito sering membuat gubuk. “Kalau di desa membuat gubuk seadanya, kemudian langsung ditempati,” jelasnya.
Untuk bisa seperti sekarang Mbah Gito menguraikan, perjalanan yang ditempuh cukup panjang.
Sembari mengingat-ingat, Mbah Gito menaksir kurang lebih 5 tahun waktu yang mesti ditempuh. “Jadi waktu buka 2008, sampai 5 tahun, pada 2013 baru laku dan mulai dikenal banyak kalangan,” ucapnya.
Menurut penuturan Mbah Gito, selama 5 tahun ia kerap merugi karena uang modal tak kembali. Bahkan sering harus tombok.
BACA JUGA : 5 Tempat Jajan Cookies di Jogja, Premium dengan Varian Rasa yang Beragam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sbchannel.id