Soroti Mitigasi Bencana dan Kemiskinan, DRPD Daerah Istimewa Yogyakarta Gelar Pertemuan RAPBD 2025
Pertemuan RAPBD 2025 DPRD DIY dalam rangka pembahasan mitigasi bencana serta kemiskinan--Foto by DPRD DIY
“Penggunaan Dana Keistimewaan memang bisa dialokasikan untuk pengentasan kemiskinan. Seperti yang dijelaskan Gubernur, setiap kalurahan telah menerima dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, dengan peningkatan ekonomi di tingkat kalurahan, kesejahteraan warga juga meningkat,” ungkap Wiyos.
Dalam upaya mengurangi kemiskinan, H. Koeswanto, S.IP., salah satu anggota fraksi PDIP, mengangkat isu pengangguran yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA : 5 Kuliner Malam di Jogja Paling Terkenal, Legendaris dan Rasanya Autentik
BACA JUGA : 6 Warung Tengkleng Paling Enak yang Ada di Jogja, Cocok Dimakan di Tengah Hujan
Ia menyoroti penghapusan program pelatihan kewirausahaan dalam APBD yang menurutnya sangat membantu masyarakat, terutama lulusan SMK, untuk mempersiapkan generasi muda menyongsong Indonesia Emas.
“Kami harap program pelatihan kewirausahaan yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat dapat dihidupkan kembali melalui Dana Keistimewaan jika tidak bisa ditanggung APBD, karena penting untuk memberdayakan generasi muda agar tidak hanya bergantung pada APBD,” ujar Koeswanto.
Isu Lain yang Dibahas
Selain isu tentang mitigasi Bencana dan Pengentasan Kemiskinan, dalam rapat ini juga dibahas tentang isu-isu yang tidak kalah penting.
Badan Anggaran mengadakan rapat kerja dengan agenda membahas penjelasan lebih lanjut atas jawaban Gubernur mengenai pemandangan umum fraksi tentang Nota Keuangan RAPBD TA 2025.
Rapat ini dipimpin oleh Ketua DPRD DIY, Nuryadi, S.Pd., dan berlangsung di Ruang Rapat Paripurna Lt. 1 DPRD DIY pada Senin (04/11/2024).
Dalam rapat tersebut Ketua Komisi A Eko Suwanto, S.T., menyampaikan kekhawatirannya terkait potensi megathrust, khususnya dari Sesar Opak.
Ia berharap pemerintah daerah dapat menyusun rencana edukasi untuk masyarakat di daerah-daerah yang dilalui sesar tersebut, serta memastikan kesiapan sarana prasarana dalam menghadapi potensi gempa berkekuatan hingga 9,2 SR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.antaranews.com