Debat Pertama Pilkada Kulon Progo, Disiarkan Langsung Stasiun TV dan Nobar di 100 Titik
Debat Pertama Pilkada Kulonprogo sukses terlaksana yang disiarkan langsung stasiun TV dan Nobar di 100 titik--iStockphoto
Calon bupati nomor urut 2, Marija pertama kali menjawab pertanyaan terkait dengan kebijakan pengembangan UMKM, koperasi dan pasar tradisional yang menurutnya jumlahnya sudah banyak.
“Kondisi UMKM di Kulon Progo memang banyak tapi yang sehat tidak banyak, ini yang perlu dilindungi jika perlu diberi bantuan modal. Untuk pasar tradisional harus dilindungi, harus dibangun pemerintah karena pasar tradisional rentan terhadap pasar modern,” kata Marija.
Sementara itu, untuk calon bupati nomor urut 3, Novida Kartika Hadhi memperolah pertanyaan terkait dengan kebijakan fiskal dan investasi yang menurutnya perlu pengoptimalan anggaran, menyusun prioritas pembangunan, dan memperbesar pendapatan asli daerah (PAD).
BACA JUGA : Pilkada Kulon Progo 2024, Berikut Visi-Misi 3 Paslon Beserta Rekam Jejaknya
BACA JUGA : PHK Masal Kulon Progo, Disnakertrans Lakukan Monitoring dengan Perusahaan
“Harus cermat dan cerdas dalam menentukan arah pembangunan dengan memanfaatkan anggaran yang ada. Perlu meningkatkan PAD karena kemampuan fiskal kecil, peningkatan ini dengan membuka investasi sebesarnya,” ucap Novida.
Sedangkan calon bupati nomor urut 1, Agung Setyawan memperoleh pertanyaan terkait dengan kebijakan ketenagakerjaan yang menurutnya perlu ada peningkatan pembangunan manusia dan memperbanyak sekolah vokasi.
“Kami bertekad menyelesaikan 6.800 pengangguran terbuka di Kulon Progo selama masa bakti kami melalui jejaring penyaluran kerja,” kata dia.
Kemudian debat berpindah sesi saling menanggapi antar calon bupati. Dalam sesi ini dimulai dari Novida yang menjawab pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan ditingkatkan dengan program Smart Entrepreneur yang diisi oleh kelompok generasi muda melalui pembinaan dan pemberdayaan di setiap wilayah.
Adapun tanggapan dari Agung menyebut perlu peningkatan pariwisata guna meningkatkan PAD. Sedangkan Marija menerangkan banyak potensi wisata yang belum terdukung insfrastruktur sehingga kurang berkembang.
Sesi berlanjut pada Agung yang menjawab kebijakan investasi yang menarik investor dengan insentif di mana menurutnya berprinsip kepentingan masyarakat, perizinan yang mudah dan cermat, serta disesuaikan dengan daya dukung lingkungan.
BACA JUGA : Penerapan Perda Nomor 6 Berdampak, Sampah Rumah Tangga Penuhi Sejumlah Pasar di Kulon Progo
BACA JUGA : Rencana Penyertaan Modal Tambahan ke PDAM Tirta Binangun Disorot DPRD Kulon Progo
Jawaban tersebut ditanggapi oleh Marija dengan perlunya meningkatkan promosi investasi. Novida juga menanggapi perlu adanya jaminan keamanan dan peninjauan ulang regulasi yang kurang ramah investor.
Terakhir calon bupati Marija menjawab kebijakan infrastruktur dan penataan kawasan yang menurutnya penting karena berkolerasi dengan peningkatan PAD terutama jalan-jalan menuju kawasan wisata yang saat ini kondisinya banyak yang rusak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harianjogja.com