Jogja Menyapa #5 Dipadati Pengunjung, Wakil Gubernur DIY Ajak Mahasiswa untuk Bersatu dalam Harmoni

Jogja Menyapa #5 Dipadati Pengunjung, Wakil Gubernur DIY Ajak Mahasiswa untuk Bersatu dalam Harmoni

Acara tahunan Jogja Menyapa #5 sukses digelar--Foto by jogjapolitan

Melalui acara itu diharapkan mereka bisa lebih mengenal Yogyakarta dengan segala keistimewaannya. 

BACA JUGA : Tahu Guling Mbah Joyo, Kuliner Legendaris dari Jogja yang Jadi Langganan Presiden Soeharto

BACA JUGA : 5 Warung Sate Klatak Paling Ramai di Jogja, Punya Cita Rasa Otentik dengan Penyajian yang Unik

Jogja Menyapa #5 terlaksana atas kolaborasi Paniradya Kaistimewan dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY, DP3AP2 DIY, dan RSJ Grhasia. 

Event tersebut tidak tidak hanya mengenalkan kekayaan budaya dan tradisi lokal, tetapi juga memberikan ruang bagi pelaku UMKM, dalam hal ini ada SiBakul dan Desa Prima. 

Selain itu, dalam rangka menciptakan sebuah platform yang holistik, menghubungkan budaya, keistimewaan lokal, dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sambutan Wakil Gubernur DIY

Wakil Gubernur DIY K.G.P.A.A. Paku Alam X yang mewakili Gubernur Hamengkubuwono X saat memberi sambutan pada acara ini.

Dirinya menyampaikan sejauh ini Yogyakarta selalu menjadi tempat di mana kemajemukan dan keberagaman bertemu membentuk mozaik indah yang menyatukan masyarakat dalam perbedaan.

Dia meyakini kehadiran mahasiswa dari 38 provinsi di Indonesia dan mancanegara akan semakin memperkaya dinamika Yogyakarta. 

BACA JUGA : Ruang Melamun Bisa Dijadikan Rekomendasi Toko Buku Lawas di Kota Jogja

BACA JUGA : Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Terus Memperkuat Keterpaduan Antara Posyandu dengan BKB

Menurut dia, beragamnya latar belakang mahasiswa merupakan simbol nyata bahwa Yogyakarta adalah tempat yang terbuka bagi semua, tanpa memandang asal-usul.

Dia menyebut keberadaan mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya, menjadi kesempatan besar untuk mempercepat proses pembauran dan akulturasi. 

Paku Alam X berharap para mahasiswa luar daerah itu dapat menjadi jendela bagi masyarakat Yogyakarta untuk memperkenalkan kekayaan tradisi dan kebiasaan dari daerah masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: regional.espos.id