Mengenal Fungsi dan Status Keris yang Ada Pada Keraton Yogyakarta

Fungsi dan Status Keris-jogja.idntimes.com-
Bahkan, sebagian pusaka keraton adalah warisan turun temurun, termasuk ada yang berasal dari Keraton Demak.
Dibuat oleh Pande Besi yang Menjaga Emosi
Untuk menghasilkan keris tidak bisa orang sembarangan. Hanya seorang lande besi saja yang bisa membuatnya, hal ini disebabkan karena dianggap memiliki pengetahuan dan keahlian dalam menempa besi.
BACA JUGA : Bus Pariwisata Yogyakarta, Si Thole Bisa Jalan dengan BBM Sampah Plastik
BACA JUGA : Proses Beautifikasi Rampung, Begini Tampilan Wajah Baru Stasiun Tugu Yogyakarta
Menariknya lagi, pande besi atau empu dari Jawa ini dinilai lebih kuat karena memiliki kekuatan gaib sebagai ritual dalam pengolahannya.
Menurut laman Keraton Jogja, saat proses pembuatan keris, pande besi akan meniupkan doa-doa baik sebelum, saat, dan setelah proses pembuatan kerisnya.
Empu akan memulai dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melaksanakan puasa dan menyiapkan keperluan pembuatan keris, hingga puasa di hari-hari tertentu.
Hal tersebut dilakukan untuk menyiapkan batin dan menjaga emosi untuk menghindari kegagalan pada hasilnya.
BACA JUGA : Fakta Dibalik Bakpia yang Sering Dijadikan Buah Tangan Dari Yogyakarta
BACA JUGA : Wujudkan Perlindungan Anak, Pemkot Yogyakarta Gelar Bimtek Raih Predikat Kota Layak Anak
Nama Keris dan Status Pemakainya
Di Keraton Yogyakata, mungkin saja terdapat ratusan keris di dalamnya yang diberi nama sesuai dengan kesaktiannya. Salah satu keris tersebut adalah Kangjeng Kyai Ageng Plered, jenis pusaka yang dibersihkabn oleh Sri Sultan sendiri.
Keris lainnya yang dimiliki Keraton Yogyakarta adalah Kangjeng Kyai Ageng Kopek yang menduduki tempat terpenting dibanding dengan keris lainnya.
Jenis ini hanya boleh digunakan oleh Sri Sultan sebagai lambang peran dirinya sebagai pemimpin rohani dan duniawi. Konon keris ini dibuat pada masa Kerajaan Demak dan dimiliki Sunan Kalijaga.
Selanjutnya, di Keraton Yogyakarta ada juga Keris Kangjeng Kyai Joko Piturun yang hanya boleh digunakan oleh Putra Mahkota.
Selain itu, ada Kangjeng Kyai Toyatinaban yang merupakan keris khusus untuk Gusti Pangeran sebagai putra lelaki tertua serta keris yang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jogja.idntimes.com