Warga Yogyakarta Wajib Waspada Cuaca Ekstrem
Yogyakarta wajib waspada cuaca ekstrem yang bisa saja terjadi-bpbd.jogjaprov.go.id-
diswayjogja.com – Pada minggu sebelumnya cuaca di wilayah Yogyakarta cukup kacau. Daro kejadian di beberapa titik, warga perlu waspada cuaca ekstrem yang bisa saja terjadi.
Di mana, dalam cata BPBD Yogyakarta sudah mencata ada 97 lookasi yang terdampak. Terutama di bagian Kabupaten Sleman yang perlu waspada cuaca ekstrem,
Layaknya yang berlalu ada 60 tempat bagian di Kapanewon Ngaglik, dan 7 titik di Kapanewon Depok. Di mana waspada cuaca ekstrem itu bisa dilakukan warga Sleman dan Kapanewon Ngemplak.
Dan pastinya dari cuaca yang ada mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Baik dari material sampai beberapa mental warga setempat. Dari sana perlu adanya waspada cuaca ekstrem dalam waktu dekat.
Kisaran kerugian warga daerah Yogyakarta
Dari kejadian yang berlalu di minggu sebelumnya kerugian material warga setempat cukup besar. Mencapai angka lebih dari 810 jutaan, pastinya bukan hal yang murah dan mudah untuk memperbaikinya.
Di mana, bagian wilayah Kemantren Umbulharjo Yogyakarta juga ada pohon tumbang. Dari kejadian pohon tumbang, bak dari listrik sampai internet mati total.
Selain itu, cuaca ekstrem yang menimpa warga Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta juga meresahkan. Kurang lebih ada 12 rumah yang hancur lebur.
Masuk ke dalam kerusakan parah atau besar, kerugian jelas bisa dirasakan. Beberapa rumah itu ada di lokasi Padukuhan Blembem, Kapanewon Semin wilayah Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta.
BACA JUGA : Pertegas Eksistensi Pencak Silat, Jogja Kembali Gelar Pentjak Wisata Budaya 4
BACA JUGA : Relawan DeAr Brebes Kompak Deklarasikan Pemenangan Paramitha-Wurja di Pilkada 2024
Perlu kesiagaan akan adanya cuaca ekstrem lanjutan
Dari peristiwa yang ada, warga sekitar wilayah Yogyakarta perlu bersiaga. Mulai dari potensi peralihan musim yang kurang jelas, dan buat cuaca extrem terjadi.
Selain itu, berdasarkan data yang ada 81% bencana alam karena cuaca terjadi di wilayah Yogyakarta. Di mana data tersebut dilampirkan pada BNPB 1867-2014.
Di mana peralihan musim dari kemarau menjadi musim penghujan cukup meresahkan. Pancaroba yang ada terkadang juga mengganggu beberapa kesehatan masyarakat sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bpbd.jogjaprov.go.id