Tebing Sungai Keruh Terus Tergerus, Rawah Terjadi Pergerakan Tanah
TEGERUS- Tebing sungai keruh tergerus alur sungai hingga berdampak terjadinya pergerakan tanah diatasnya.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -
SIRAMPOG, DISWAYJOGJA - Pergerakan tanah yang diakibatkan tergerusnya tebing Sungai Keruh, memicu terjadinya pergerakan tanah hingga mengancam keberadaan sarana infrastruktur. Kondisi kerusakan seperti terjadi di ruas jalan Provinsi Bumiayu-Tuwel wilayah Pengasinan Desa Sridadi serta ruas jalan poros Manggis-Polompong-Cilibur Kecamatan Sirampog.
Kondisi tanah yang labil dan cenderung bergerak ke arah sungai Keruh Beket di sisi selatan jalan. Perbaikan telah dilakukan diantaranya adalah dengan dilakukannya pemasangan paku bumi, termasuk juga perbaikan yang terakhir dilakukan dengan betonisasi di wilayah Karanganyar Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog.
BACA JUGA:Alur Sungai Keruh di Bumiayu Rusak, Petani Minta Saluran Irigasi Diperbaiki
"Tanahnya tetap bergerak, kondisi ini mengganggu struktur jalan sehingga menjadi labil," jelas Sudiro, Kades Sridadi, Senin, 8 Juli 2024.
Dikatakan, pemerintah desa sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik di Kabupaten Brebes maupun Provinsi Jawa Tengah. Meski saat ini relatif bagus, namun lapisan tanah yang labil dikhawatirkan kembali memberi dampak kerusakan pada musim hujan.
"Setiap musim hujan titik jalan di Karanganyar ini menjadi perhatian, karena selalu bergerak ke arah sungai akibat tebing di bawah jalan tergerus arus," terangnya.
Selain itu, gerusan Sungai Keruh juga kerusakan jalan poros yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Sirampog. Pergerakan tanah terjadi di ruas jalan yang merupakan pintu masuk Desa Plompong wilayah Dukuh Benter sepanjang 100 meter tidak jauh dari jalan provinsi antara Bumiayu-Sirampog.
Kepala Desa Plompong Suyanto menyampaikan, pihaknya telah berupaya mengatasi kerusakan jalan dengan jalan melakukan pemadatan di sekitar lokasi kerusakan jalan.
"Kami sudah beberapa kali melakukan pemadatan, dengan jalan menimbun menggunakan arugan. Namun tetap saja, beberapa hari kemudian jalan kembali ablas," katanya.
Selain sebagai akses utama warga Desa Plompong, keberadaan jalan poros tersebut juga sebagai akses menuju Desa Wanareja. Di samping itu, banyak warga memanfaatkan jalan poros ini sebagai penghubung wilayah Kecamatan Sirampog dengan Desa Cilibur, Kecamatan Paguyangan.
"Ada tiga wilayah yang bisa dijangkau dengan melalui jalan ini, yakni Desa Cilibur Kecamatan Paguyangan dan juga Langkap Kecamatan Bumiayu," terang Kades Plompong Suyanto.
BACA JUGA:Geger, Mayat Pria Tersangkut Batu di Sungai Keruh Bumiayu Brebes
Dikatakan, meski saat ini ruas jalan telah mendapat perbaikan dari Dinas PU, namun perbaikan belum menyentuh penanganan sungai keruh sebagai pemicu pergerakan tanah. Kondisi ini dikhawatirkan akan kembali menyebabkan kerusakan serupa, saat terjadi musim penghujan.
"Sungai Keruh sendiri rawan mengalami banjir besar jika sedang musim hujan, dikhawatirkan akan kembali memicu terjadinya pergerakan tanah karena sehingga diperlukan penanganan terhadap tebing sungai tersebut," kata Kades. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: