Pertanian di Brebes Diserang Hama, Harga Sayur Anjlok

Pertanian di Brebes Diserang Hama, Harga Sayur Anjlok

MEMANEN- Petani tomat memanen hasil tanaman mereka meski di tengah kondisi harga yang terpuruk saat ini.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -

SIRAMPOG, DISWAYJOGJA - Harga sejumlah komoditas di sentra penghasil sayur Desa Wanareja, Kecamatan Sirampog turun. Kondisi ini merugikan para petani karena harga jual tidak sebanding dengan biaya produksi yang sudah mereka keluarkan.

Suhendi, 44, petani setempat mengatakan, penurunan harga telah terjadi selama dua pekan terakhir ini. Beberapa jenis komoditas andalan seperti tomat, sawi dan kubis mengalami penurunan harga lebih dari separo dibanding sebelumnya.

BACA JUGA:Mudah Busuk, Jangan Simpan Jenis Sayuran Berikut Dalam Merek Kulkas Terbaik

”Hampir semua petani di sini mengeluh karena kondisi yang terjadi saat ini. Bagaimana tidak, biaya yang sudah dikeluarkan mulai dari beli bibit, olah lahan, obat dan pupuk tidak sebanding dengan harga jual saat panen,” ungkapnya, Kamis, 4 Juli 2024.

Dikatakan Suhendi, tiga komoditas tersebut merupakan andalan para petani tidak hanya di Desa Wanareja, namun juga Desa Kaligiri, Sridadi, Dawuhan, Batursari dan Igirklanceng desa Sirampog.

Harga jual ditingkat petani saat ini, kentang yang semula bisa dijual Rp 9.000 /kilogram turun menjadi Rp 4.000/kilogram, kubis yang semula Rp 3.000/kilogram menjadi Rp 1.700/kilogram, sedangkan tomat dari Rp 5.000/kilogram hanya laku menjadi Rp 1.000/kilogram.

"Jangankan bisa mendapat keuntungan, bisa kembali modal saja sulit," keluhnya.

Sudarsono petani sayur lain menyampaikan, kondisi penurunan harga kali ini membuat petani semakin terpuruk. Kondisi itu setelah para petani juga dihadapkan pada kenaikan harga pupuk dan juga obat-obatan.

"Tingginya curah hujan sebelumnya, memicu terjadinya serangan penyakit. Banyak petani yang mengalami kerugian, beberapa diantaranya bahkan gagal panen," jelasnya.

Menurut dia, biasanya harga jual mengalami penurunan akibat tingginya produksi suatu komoditas sayur, hal itu bisa diakibatkan oleh masa panen yang bersamaan dengan wilayah lain.

”Selain stok melimpah akibat panen bersamaan, mungkin juga berpengaruh pada minimnya daya beli masyarakat," ucapnya.

BACA JUGA:Tips dan Trik Memilih Kulkas Terbaik Untuk Kesegaran Sayuran Setiap Hari

Para petani berharap kedepan harga jual komoditas andalan kembali membaik, sehingga para petani bisa merasakan keuntungan dari hasil menanamnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: