Prihatin Lulusan SD Melanjutkan ke SMP Minim, Polisi Wakafkan Tanah untuk Pendidikan di Pemalang

Prihatin Lulusan SD Melanjutkan ke SMP Minim, Polisi Wakafkan Tanah untuk Pendidikan di Pemalang

JEMPUT - Aipda Castro, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Pulosari antar jemput siswa MTs yang dikelolanya-M.RIDWAN/RADAR PEMALANG-

PULOSARI, DISWAYJOGJA – Siswa-siswi lulusan sekolah dasar (SD) di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang kesulitan melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya. Melihat kondisi itu, seorang polisi yang bertugas di kecamatan tersebut, Aipda Castro mewakafkan sebidang tanah miliknya untuk dibangun sekolah tingkat Madrasah Tsanawiyah.

“Dulu, sebelum berdirinya MTs ini, jumlah siswa-siswi dari SD maupun MI yang melanjutkan ke SMP maupun MTs itu sangat sedikit sekali,” ujar Castro.

Dari rasa keprihatinan tersebut, dia bersama keluarga akhirnya bermusyawarah, sebelum memutuskan mewakafkan tanah pribadi dan tanah milik orang tuanya untuk pembangunan sekolah Madrasah Tsanawiyah di Desa Gambuhan, Pulosari.

BACA JUGA:Pelepasan Siswa di SDN 01 Janegara Brebes Meriah

”Kebetulan istri saya seorang guru, selain itu saya juga ingin memberikan manfaat yang lebih di lingkungan masyarakat. Dengan demikian, kami sepakat untuk mewakafkan tanah untuk pendirian MTs pada tahun 2013,” katanya.

Selang setahun berdirinya sekolah, lanjutnya, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Fattah Desa Gambuhan akhirnya mendapatkan izin operasional resmi dari Kementerian Agama pada 2014.

“Awalnya saya dan orang tua mewakafkan sebidang tanah dengan luas 761 meter persegi untuk pembangunan sekolah. Namun alhamdulillah kini semakin berkembang menjadi 1.763 meter persegi, setelah kami membeli tanah di sekitar sekolah,” terang Castro.

Pihaknya memberikan fasilitas pendidikan gratis kepada siswa-siswi, khususnya pada tahun ajaran baru. Bagi siswa-siswi yang mau sekolah di MTs Al Fattah, diberikan seragam dan alat tulis gratis. Saat ini MTs Al Fattah telah mendapatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah.

“Namun demikian bila dana tersebut masih kurang, saya selaku ketua yayasan ikut andil. Kebetulan kami memiliki peternakan kambing, dimana keuntungan dari penjualannya digunakan untuk mendukung kegiatan operasional sekolah,” terangnya.

Selain itu, dirinya juga memberikan fasilitas antar jemput pada siswa-siswi MTs Al Fattah Desa Gambuhan. ”Awalnya kami gratiskan, namun dengan adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) kemarin, para siswa kami pungut biaya seribu rupiah untuk antar jemput ke sekolah dan antar pulang ke rumah,” imbuh Castro.

Saat ini, anak-anak yang sekolah di MTs Al Fattah berjumlah 220 siswa, dengan pengajar berjumlah 14 pegawai. Dengan berdirinya MTs Al Fattah, sudah banyak anak-anak Desa Gambuhan yang melanjutkan sekolah ke jenjang MTs atau SMP/sederajat.

BACA JUGA:Kebijakan PPDB SMP di Brebes Simpang Siur, Pendaftar Sekolah Swasta Tarik Ulur

Selain mengampu ekstrakurikuler pencak silat, dirinya juga rutin memberikan pembinaan kepada para siswa pada upacara hari Senin. ”Kegiatan tersebut dilakukan secara rutin setiap satu bulan sekali, dengan tujuan untuk menanamkan kedisiplinan dan memberikan motivasi belajar kepada para siswa,” jelasnya.

Dia berharap, MTs Al Fattah bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, khususnya di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang. Sebab, pendirian sekolah tersebut bertujuan untuk kemajuan pendidikan anak-anak di Desa Gambuhan.

Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, melalui Kapolsek Pulosari Iptu Kusnin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Aipda Castro, yang telah melakukan kegiatan di luar tugasnya untuk kemajuan sumber daya manusia (SDM) warga di desa binaannya.

”Kami selaku pimpinan sangat mendukung kegiatan Aipda Castro, karena kegiatan-kegiatannya dalam mendukung kemajuan pendidikan anak-anak di desa binaannya dapat berjalan dengan lancar, tanpa mengganggu tugas pokoknya,” katanya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: