Wujudkan Integrasi Data, Dinkominfotik Brebes Launching Sapulada

Wujudkan Integrasi Data, Dinkominfotik Brebes Launching Sapulada

MENANDATANGANI - Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Dinkomintotik) Brebes, Tatag Koes Adianto melaunching Satu Pintu Layanan Data (Sapulada).-EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -

BREBES, DISWAYJOGJA - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Dinkominfotik) Brebes melaunching Satu Pintu Layanan Data (Sapulada). Aplikasi, ini dirancang untuk memudahkan pengaksesan dan pengelolaan data dari berbagai macam aplikasi yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Brebes. Launching dilakukan di Aula Lantai 5 KPT Brebes, Selasa, 25 Juni 2024.

Sapulada adalah sebuah inisiatif penting dalam upaya mewujudkan integritas data yang komprehensif, akurat, dan dapat diakses dengan mudah oleh berbagai pihak yang membutuhkan Sapulada. Diharapkan, Sapulada dapat memberikan layanan data yang lebih efesien, transparan, dan terpercaya kepada masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan.

BACA JUGA:Cegah Pelanggaran Kampanye Digital, Bawaslu Brebes Gandeng KPU dan Dinkominfotik

Dengan adanya Sapulada, menandai langkah awal yang penting dalam perjalanan menuju satu data yang terpadu," kata Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Setda Brebes Eko Supriyanto saat melaunching Sapulada.

Namun, lanjutnya, harus disadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi bersama. Oleh karena itu, pada kegiatan ini kita juga mengadakan Bimbingan Teknis (Bintek) mengenai portal Sapulada. Bintek bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat memanfaatkan portal ini dengan sebaik-baiknya.

Bintek juga untuk memahami mekanisme pengelolaan data yang telah diintegrasikan. Dengan kolaborasi dan sinergi yang baik, kita yakin dapat mewujudkan tata kelola data yang lebih baik, yang pada akhirnya akan membawa manfaat besar bagi pembangunan dan kesejahteraan Masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut juga dicanangkan Desa Cantik (Cinta Statistik). Program Desa Cantik merupakan inisiatif yang luar biasa dari Badan Pusat Statistik untuk meningkatkan kopetensi aparatur desa dan memanfaatkan data desa. Program ini bukan hanya tentang peningkatan keterampilan teknis dalam pengelolaan data.

Program ini juga tentang membangun kesadaran dan peran aktif masyarakat desa dalam kegiatan statistik," ungkapnya.

Diharapkan, Program Desa Cantik dapat meningkatkan kapabilitas statistik desa, dimana perangkat desa mampu mengelola dan memanfaatkan data dengan lebih baik. Data statistik yang dikelola oleh desa menjadi semakin berkualitas, akurat, dan terpercaya. Desa dapat mengambil keputusan berdasar data, dimana data statistik digunakan sebagai informasi utama dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa.

BACA JUGA:20 Perangkat Desa Dipanggil Kejaksaan Negeri Brebes, Diduga Gunakan Uang Setoran Pajak

Dengan demikian, pembangunan desa akan akan menjadi lebih baik juga tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada di masing-masing desa,tambahnya.

Dikatakan Eko, inisiatif tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Termasuk dalam program ini, semua pihak harus berkontribusi dalam pengembangan Portal Sapulada dan Pembinaan Desa Cinta Statistik.

Terkhusus kepada forum satu data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes sebagai pembina data statistik, dan Dinkominfotik selaku Walidata, serta seluruh produsen data yang telah menyediakan data-data yang sangat berharga.

Kepala Bidang Informatika dan Statistik Dinkominfotik Brebes Edwien Marstiawan dalam paparannya menyampaikan, launching menjadi awal sosialisasi terkait pelaksanaan Satu Data kabupaten Brebes. Melalui Portal Sapulada data dapat dibagikan antar instansi, menyediakan data statistik yang sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia dimana setiap data statistik yang dihasilakan harus memiliki Standar Data, Metadata, Kode Referensi dan Interoperabilitas Data.

BACA JUGA:Eksplore Wisata Terbaru 2024 Sangeh Monkey Forest, Wisatawan Rela Datang Jauh-Jauh 

Juga memastikan semua pihak yang terlibat dapat memanfaatkan portal tersebut dengan sebaik-baiknya dan memahami mekanisme pengelolaan data yang telah diintegrasikan. Dan yang terakhir penggunaan dan pemanfaatan data statistik sehingga program pembangunan di desa tepat sasaran," paparnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: