Jalan Tuwel-Guci Mulai Diperbaiki, Gunakan Dana DAK Senilai Rp6,7 Miliar

Jalan Tuwel-Guci Mulai Diperbaiki, Gunakan Dana DAK Senilai Rp6,7 Miliar

WAWANCARA - Kabid Jalan dan Jembatan DPUPR Kabupaten Tegal Sudarso saat diwawancarai di ruang kerjanya.-YERI NOVELI/RADAR SLAWI -

SLAWI, DISWAYJOGJA – Bagi pengunjung Obyek Wisata Guci sekarang hingga kedepan untuk tidak lagi mengeluh jalan berlubang. Sebab, jalan ruas Tuwel-Guci, Kecamatan Bumijawa mulai diperbaiki. Perbaikan dilakukan sejak beberapa pekan lalu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto didampingi Kabid Jalan dan Jembatan Sudarso mengatakan, perbaikan ini menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 sebesar Rp6,7 miliar.

“Sebelum diaspal secara keseluruhan, jalan yang berlubang ditambal dulu,” kata Sudarso, Sabtu, 22 Juni 2024.

BACA JUGA:Anggota DPRD Kabupaten Tegal Minta Perbaikan Jalan Dilanjutkan

Pekerjaan jalan itu dimulai dari pertigaan yang arah wisata Guci dan arah Pemalang hingga ke wisata Ashafana. Sesuai kontrak, pekerjaan memakam waktu 150 hari dimulai pada 26 Maret 2024.

“Jalan ini bisa menjadi pintu keluar Guci saat kondisi macet. Jadi, jalan melalui areal wisata Ashafa, melintasi Desa Guci hingga ke pertigaan yang akan naik ke Guci,” ujarnya.

Menurut dia, meski sudah memasuki musim panas, tapi di wilayah Guci sesekali turun hujan. Dengan demikian, pihak penyedia jasa mengalami kesulitan. Semoga pekerjaan ini lekas selesai," ucapnya.

Selain di Guci, lanjut Sudarso, perbaikan jalan juga dilakukan di ruas Semboja-Randusari. Sumber anggaran juga sama, dari DAK. Saat ini, pelaksanaan perbaikan masih dalam proses.

“Dalam waktu dekat, perbaikan juga akan dilakukan di ruas Balamoa-Karangmalang. Perbaikan jalan itu dianggarkan Rp1,4 miliar dengan menggunakan rigit beton,” sambungnya.

BACA JUGA:Warga Mempertanyakan Perbaikan Jalan Kertayasa, Begini Jawaban Bupati Tegal

Dia menyatakan, DPUPR membutuhkan Team Rekasi Cepat (TRC) untuk mengatasi lubang jalan. Tim ini pernah dibentuk pada tahun 2019-2020, namun dinonaktifkan. Pihaknya berharap TRC dihidupkan kembali untuk mendukung program Jalan Bebas Lubang.

Tapi memang butuh dukungan anggaran. Bahkan, kami berharap ada mobil khusus yang berisikan kompor dan wajan besar untuk menggoreng aspal. Jadi, aspal masih panas dan lebih awet,” tutupnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: