Cegah Stunting Dini, 76.883 Remaja Putri di Brebes Jalani Ukur Lengan Atas
MENGUKUR - Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar mengukur lengan atas siswi SMP Negeri 2 Brebes. -EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -
BREBES, DISWAYJOGJA - Puluhan ribu siswi SMP sampai SMA di Brebes menjalani pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Ukur lingkar lengan ini sebagai bentuk antisipasi stunting pada generasi penerus. Pengukuran lingkar lengan atas ini dilakukan serentak di tiap kecamatan, Selasa, 21 Mei 2024 siang.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Baperlitbangda) Brebes, Apriyanto Sudarmoko menjelaskan, pengukuran lingkar lengan atas untuk mengetahui kondisi kesehatan calon ibu yang masih berstatus remaja. Sebanyak 76.873 remaja putri terdiri dari kelas 7,8,9 (SMP) dan 10,11,12 (SMA) mengikuti pengukuran tersebut.
BACA JUGA:Pj Bupati Brebes Ajak PKK Kecamatan Ikut Tekan AKI/AKB, Stunting dan Kemiskinan
Dengan mengukur lengan atas, maka bisa diketahui potensi stunting pada anak yang akan dilahirkan kelak. Seorang remaja putri umur 10 - 14 tahun dianggap nornal bila ukuran lingkar lengan atas lebih dari 18,5 cm. Remaja umur 15 - 17 tahun, dikatakan nornal bila lingkar lengan atas melebihi 22 cm, dan umur diatas 22 tahun, lingkar lengan diatas 23,5 cm.
"Maksud tujuan ini untuk mencegah stanting di masa mendatang yang dimulai dengan mengukur LILA remaja putri," ujar Apriyanto usai lounching pengukuran LILA.
Dalam pengukuran itu, bila seorang remaja putri memiliki lingkar lengan atas (LILA) dibawah ketentuan, maka beresiko melahirkan anak stunting. Karena itu, tegas Apriyanto, perlu diintervensi dengan memberikan makanan tambahan dan tablet penambah darah untuk mencegah anemia.
"Kemudian bagi ukuran LILA di bawah ketentuan akan kita intervensi, termasuk dengan PMT dan pemberian teblet penambah darah untuk cegah anemia," terusnya.
Dalam pencegahan stunting ini, Apriyanto menargetkan para remaja putri yang kelak akan menjadi ibu. Secara berkala akan diukur untuk mengetahui kondisi remaja ini. Untuk mempermudah pengukuran LILA bagi pelajar putri, saat ini para guru sudah mendapatkan pelatihan untuk mengukur LILA. Dengan demikian, tidak perlu lagi melibatkan petugas dari dinkes atau puskesmas.
"Jadi target kita remaja putri secara masif kita laksanakan ukur lengan atas, kemudian rutin pemberian makanan tambah darah bagi siswi kelas 7 sampai 12 dan ini rutin. Sekarang tidak lagi dari puskesmas yang mengukur, tapi kemarin para guru sudah mendapar pelatihan untuk ukur LILA," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: