Budayawan Kota Tegal Dorong Perguruan Tinggi Teliti Simbol Karakter Daerah

Budayawan Kota Tegal Dorong Perguruan Tinggi Teliti Simbol Karakter Daerah

BERBICARA — Budayawan Atmo Tan Sidik berbicara saat menjadi narasumber dalam acara beberapa waktu lalu.-K. ANAM SYAHMADANI/RADAR TEGAL -

TEGAL, DISWAYJOGJAMasyarakat Tegal, Brebes, Pemalang, dan Pekalongan barangkali akrab dengan simbol karakter daerah yang digambarkan dengan ungkapan. Misalnya, seperti Tegal yang disimbolkan Banteng Loreng Binoncengan, Brebes Kenong Sigar Ing Gantungan, Pemalang Watang Putung Ing Ayunan, dan Pekalongan Merak Ngigel Sinonderan.

Sampai saat ini, simbol karakter daerah tersebut belum jelas siapa yang menciptakan atau membuatnya. Yang terlacak sementara hanya tertuang dalam sejumlah buku antara lain Tegal dari Masa ke Masa karya Suputro, Peristiwa Tiga Daerah: Revolusi dalam Revolusi karya Anton Lucas, dan Semangat Orang-Orang Tegal yang disusun Prof Dr Abu Suud.

BACA JUGA:Warisan Budaya Dunia di Indonesia Terjaga dan Terkelola dengan Baik

Karena itu, Budayawan Kota Tegal Atmo Tan Sidik mendorong perguruan tinggi untuk melakukan penelitian terhadap simbol karakter daerah tersebut. “Perguruan tinggi perlu meneliti simbol ini. Apa konteks yang melatarbelakanginya? Apa asbabun nuzulnya?” kata Atmo saat ditemui di kediamannya, beberapa waktu yang lalu.

Penerima Anugerah Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kategori Pelestari dan Pengembang Budaya Komunitas Tahun 2014 ini mengatakan, seiring azas lokal Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, idealnya simbol karakter daerah dapat dikaji secara mendalam.

BACA JUGA:Warisan Budaya Dunia di Indonesia Terjaga dan Terkelola dengan Baik

BACA JUGA:Indonesia Memiliki Enam Situs Warisan Budaya Dunia, Pengelola Diminta Saling Perkuat Jejaring

Selain itu, ini sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, perguruan tinggi memiliki tiga kewajiban mendasar, salah satunya yakni penelitian. “Maka riset ke arah sana harus diberikan. Pasti (simbol karakter daerah) tidak sesederhana yang tersedia di dalam itu. Jadi, perlu diketahui sejarah mentalitasnya seperti apa. Sehingga diketahui secaran jelas maksudnya,” ungkap Atmo. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: