Warisan Budaya Dunia di Indonesia Terjaga dan Terkelola dengan Baik
Seminar Hari Warisan Dunia 2024 di The Malioboro Hotel & Conference Center-DOK.-
DISWAYJOGJA - Warisan Budaya Dunia yang ada di Indonesia dipastikan terjaga, terkelola dengan baik dan telah memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hilmar Farid.
Menurut Hilmar, penetapan sebuah situs Warisan Dunia menekankan pentingnya 'Outstanding Universal Value' (OUV). Dengan demikian, penting menggali dan menjaga nilai tersebut, melihat kemungkinan pengembangannya hingga berkembang menjadi berbagai macam program kegiatan.
BACA JUGA:Jelajahi Warisan Budaya Bali di Desa Adat Penglipuran, Pesona Tradisi Wisata Terbaru 2024 Cek Disini
”Keberhasilan situs Warisan Budaya Dunia ini tentu sangat terkait dengan keterlibatan masyarakat luas dalam pengembangan dan pemeliharaan. Kesempatan yang baik ini juga bisa digunakan menggali semua potensi stakeholder dan pihak-pihak berkepentingan guna memastikan pengelolaan Warisan Dunia kita berjalan dengan baik,” tandas Hilmar saat Seminar Hari Warisan Dunia 2024 di The Malioboro Hotel & Conference Center, Rabu, 24 April lalu.
Diketahui, seminar tersebut dilakukan selama dua hari. Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi-sesi seminar hari pertama dari berbagai pembicara terkait. Sesi seminar hari kedua diakhiri dengan menghasilkan kesepakatan bersama enam pengelola situs Warisan Budaya Dunia yang ada di Tanah Air.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menyatakan, para pengelola situs dan peserta seminar menyepakati lima points yang diwujudkan dalam deklarasi pada seminar hari kedua. Kesepakatan tersebut yakni, pertama menyediakan platform secara transparan serta menstimulasi pembahasan dan menyoroti peluang maupun tantangan yang dihadapi.
”Kedua, membangun informasi dan komunikasi terbuka, inklusif dan substansif sejak dini dengan semua pihak terkait. Ketiga, menguatkan kebersamaan, kolaborasi dan jejaring antar pengelola di Indonesia terutama peningkatan kapasitas dalam.pengembangan kapasitas dan kompetensi serta saling membuka peluang dan kesempatan berbagi informasi maupun berinsiatif dalam semua aspek pengelolaan situs," terang Dian.
BACA JUGA:Kekayaan Warisan Budaya: Mengungkap Makanan Wajik, Simbol Tradisi Seserahan Pernikahan
Komitmen keempat, lanjut dia, mendorong pemerintah lebih memperhatikan, mempertimbangkan menangani kesenjangan, permasalahan dan tantangan yang dihadapi pengelola. Hal itu dengan kebijakan pengelolaan pemerintahan atau Pemda terhadap warisan dunia baik aspek admistrasi, regulasi panduan pedoman maupun aspek teknis, peningkatan kapasitas, strategi pengelolaan setiap tahapan dan pahaman ketentuan pengelolaan Warisan Dunia UNESCO
”Terakhir, membentuk Forum Pengelola Warisan Dunia Indonesia sebagai media dan wadah informasi rencana aksi dan aktivitas lainnya dalam konteks pengelolaan Warisan Dunia,” ungkapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: