Produksi Sayuran di Brebes Minim, Harga di Pasaran Naik

Produksi Sayuran di Brebes Minim, Harga di Pasaran Naik

MERAWAT- Petani merawat tanaman sawi yang baru saja ditanam meski kondisi cuaca tidak sedang berpihak.-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -

PAGUYANGAN, DISWAYJOGJA - Sejumlah komoditas sayur di sentra agrobis Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes mengalami kerusakan sebelum dapat dipanen. Dampaknya, petani mengalami kerugian karena telah mengeluarkan modal dari pembelian benih, pengolahan lahan hingga memelihara tanaman.

Sulaiman, 58, petani asal Dukuh Kalikidang, Desa Pandansari menyampaikan, sepertiga dari 2.000 meter persegi tanaman kembang kol miliknya, tidak bisa dipanen karena mengalami busuk buah dan akar. Jika biasanya dia mampu memanen hingga 1,5 kuintal kembang kol, saat ini dia hanya mampu memanen sekitar 30-40 kg kembang kol saja.

BACA JUGA:Ratusan Petani Bawang, Geruduk Tiga Kantor Parpol Daftarkan Ketua ABMI Nyalon Bupati Brebes

"Jelas merugi, karena apa yang kita dapat dari proses penanaman tidak sebanding dengan beban biaya yang harus dikeluarkan," ungkapnya, Jumat, 3 Mei.

Kondisi seperti ini, lanjut dia, kerap dialami petani setiap datangnya masa perubahan cuaca. Dimana kelembaban tanah anah kerap berubah, padahal untuk jenis-jenis tanaman tertentu tidak ditahan.

"Panas dan hujan kerap berganti dalam waktu singkat, dampaknya pada tanaman sehingga  kami akan mengalami banyak kegagalan panen seperti sekarang," ujarnya.

Mulyanto, 51, petani lain di Desa Pandansari, juga mengeluhkan hal yang sama. Tidak hanya pada tanaman yang menjelang panen, hujan juga merusak bibit sayuran yang baru saja ditanam. "Banyak bibit sayuran yang baru ditanam mengalami busuk akar," ujarnya.

Tidak hanya itu, dengan kondisi cuaca yang terjadi saat ini, para petani juga harus bekerja lebih keras lagi. Selain dalam mengolah tanaman hingga proses panen, namun juga saat pendistribusian menuju pasar atau pembeli. Sebab dengan kadar air tinggi, buah atau sayuran akan dapat lebih cepat busuk.

"Sehingga dalam setiap hari ada sedikitnya 5 hingga 10 kilogram sawi atau caisim yang terpaksa dibuang. Sebab kalau tetap dikirim, tentunya menurunkan kualitas, disamping juga menurunkan kepercayaan pelanggan," kata Mulyanto.

BACA JUGA:Harga Bawang Masih Mahal, Satgas Pangan Mabes Polri Cek Pasokan di Kabupaten Brebes

Kondisi ini juga berdampak pada naiknya harga beberapa jenis sayuran di pasaran. Seperti yang terjadi di wilayah Bumiayu, harga caisim dari sebelumnya di jual Rp 5.000 kilogram, sekarang menjadi Rp 9.000.

"Kenaikan juga terjadi pada beberapa jenis sayuran lainnya, ini sebagai konsekuensi dari minimnya produksi akibat cuaca," pungkas Mulyanto. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: