2 Balita Menderita Demam Berdarah, Warga Brebes Rela Patungan Fogging

2 Balita Menderita Demam Berdarah, Warga Brebes Rela Patungan Fogging

FOGGING - Petugas puskesmas melakukan fogging di komplek perumahan di wilayah Kota Brebes. -EKO FIDIYANTO/ RADAR BREBES -

BREBES, DISWAYJOGJA - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Brebes terus meningkat sejak memasuki musim hujan. Dalam kurun waktu Januari hingga pertengahan Maret 2024, jumlah penderita DBD di Kabupaten Brebes, mencapai 446 orang.

Terakhir, kasus demam berdarah mulai merebak di komplek perumahan Grand Nirwana Kota Brebes. Di komplek perumahan tersebut, terdapat dua balita yang terjangkit DBD. Satu balita dirawat di RSUD Brebes, dan satu balita lainnya dirawat di RSI Tegal.

BACA JUGA:446 Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Brebes, Empat Meninggal Dunia

Untuk menghindari penyebaran nyamuk Aedes Aegypti ini, warga sekitar rela melakukan patungan untuk memanggil petugas puskesmas untuk melakukan fogging di komplek perumahan.  Sebab, warga khawatir penyebaran nyamuk demam berdarah semakin merebak dan kembali memakan korban.

"Di komplek perumahan ini ditemukan dua penderita dan dari pemeriksaan jentik nyamuk ini sudah melebihi lima persen. Jadi kami menginisiasi untuk melakukan fogging," kata petugas fogging Puskesmas Brebes, Trisno, Kamis, 4 April 2024.

Dia mengaku, Dinas Kesehatan Brebes melakukan fogging di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi merebaknya kasus demam berdarah. Saat ini kasus demam berdarah mewabah di sejumlah wilayah di Kabupaten Brebes, terutama di wilayah tengah.

"Kami mengimbau masyarakat rajin menjaga kebersihan lingkungan dengan kegiatan 3M Plus. Menguras, mengubur, menutup. Plusnya itu mencegah gigitan nyamuk. Fogging akan sangat berguna kalau 3M Plus ini berjalan," tandasnya.

Warga komplek perumahan Grand Nirwana, Nugroho mengaku, di tempat tinggalnya sudah ada dua balita yang dirawat di rumah sakit dan didiagnosa terjangkit demam berdarah. Ia menyebutkan, untuk pengajuan fogging ke puskesmas prosesnya cukup lama lantaran data penderita harus diinput terlebih dahulu.

"Warga akhirnya melakukan patungan, daripada menunggu proses dari puskesmas yang lama. Jadi kami melakukan fogging mandiri dengan patungan untuk memanggil petugas," ungkap dia.

BACA JUGA:Februari 2024, Penderita Demam Berdarah di Brebes Capai 213 Kasus

Sebelumnya diberitakan, sampai Jumat 22 Maret 2024, Dinas Kesehatan Brebes mencatat, ada 446 orang yang terjangkit demam berdarah. Dari jumlah itu, 4 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia pada bulan Januari dan Februari.

Pasien yang meninggal dunia adalah dua orang yang menjalani perawatan di RS Dera As-Syifa Banjarharjo, dan dua pasien yang menjalani perawatan di RSUD Brebes. Semua korban yang meninggal dunia akibat terjangkit DBD ini masih berusia anak.

Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri Sulistyowati mengatakan, untuk mencegah penyebaran DBD, telah diterbitkan surat edaran (SE) Bupati Brebes tentang Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik). "Sayangnya, surat edaran tersebut, belum efektif akibat belum adanya kesadaran masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat, termasuk soal pemberantasan sarang nyamuk," kata Ineke, Jumat 22 Maret 2024. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: