Dinkes Sleman Uji Takjil, Dari 19 Sampel Tidak Ditemukan Makanan Berbahaya
Tim Kerja Farmasi dan Kesehatan Makanan Minuman Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Sleman memeriksa takjil di Pasar Ramadan.-DOK.-
DISWAYJOGJA – Berbagai jenis makanan takjil yang terjual di pasar Ramadan Kutu Dukuh, Mlati, diperiksa Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Rabu, 3 April 2024. Dalam kegiatan tersebut, petugas Dinkes Sleman tidak menemukan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Ketua Ketua Tim Kerja Farmasi dan Kesehatan Makanan Minuman Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Sleman Gunanto mengatakan, pemantauan makanan takjil di bulan Ramadan memang rutin dilakukan. Dalam kegiatan itu, tim mengambil sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan kimia berbahaya. Kemudian dilakukan uji cepat untuk mendeteksi apakah ada kandungan formalin, boraks, rhodamin, atau metanil pada makanan dijual.
BACA JUGA:Ngabuburit di Pasar Pasan Kotagede, Serunya Berburu Takjil saat Ramadan
Gunanto menuturkan, dari total 19 sampel yang sudah diuji, tim tidak menemukan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Artinya, sebagian besar hidangan takjil yang dijual di Pasar Ramadan Kutu Dukuh aman dikonsumsi.
”Hasil uji cepat parameter boraks, formalin, rhodamin-B dan metanil yellow, dari 19 sampel semua negatif,” kata Gunanto, Rabu, 3 April 2024.
Gunanto menjelaskan, kegiatan pemantauan makanan takjil tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan bahan makanan yang dijual oleh pedagang selama bulan Ramadan. Dengan demikian, masyarakat pun tidak mendapatkan dampak buruk dari penggunaan bahan kimia berbahaya.
BACA JUGA:BPOM Semarang dan Saka POM Pramuka Awasi Jajanan Takjil di Kota Tegal
Menurut Gunanto, dampak dari penggunaan bahan kimia berbahaya pada makanan memang perlu diwaspadai. Sebab, jika dikonsumsi secara sering dalam jangka pendek dapat menyebabkan iritasi dan gangguan pencernaan. Sementara untuk efek jangka panjangnya dapat menyebabkan kerusakan organ hati. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: