Banjir Putuskan Akses Jalan Provinsi di Brebes, Rendam Sejumlah Pedukuhan

Banjir Putuskan Akses Jalan Provinsi di Brebes, Rendam Sejumlah Pedukuhan

Akses jalan provinsi ruas Bumiayu-Salem putus akibat terendam banjir-TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES -

BANTARKAWUNG, DISWAYJOGJA - Akses jalan provinsi ruas Bumiayu-Salem putus akibat terendam banjir, di wilayah Dukuh Gempol, Desa Bantarkawung, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Senin, 5 Februari 2024.

Koordinator Satkorlak Penanggulangan Bencana (PB), pos AJU 5 Bantarkawung Kabupaten Brebes Suranto SSos menyampaikan, akibat kondisi tersebut, akses jalan provinsi tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Air sudah nampak menggenangi badan jalan semenjak sekitar pukul 17.30 WIB. Kondisinya terus meningkat, hingga pukul 22.00 WIB, tinggi permukaan air di jalan provinsi mencapai 1 meter lebih,” ungkap Suranto.

BACA JUGA:Cegah Banjir, Koramil dan Camat Wanasari Bersihkan Sungai Desa Klampok

Akibatnya sejumlah kendaraan tertahan pada dua sisi banjir sejauh 100 meter. Akses jalan provinsi tersebut juga menghubungkan wilayah Bumiayu-bantarkawung-Salem-Majenang tersebut, tidak bisa dilintasi. “Tidak ada kendaraan yang berani melintas akibat ketinggian permukaan air, sehingga mereka terpaksa memutar balik,” terangnya.

Selain wilayah Dukuh Gempol, satu titik jalan provinsi lain di wilayah Dukuh Cibambung, Kecamatan Bantarkawung juga tergenang air semenjak sore hari. Bahkan dari informasi yang diperoleh, permukaan air di sekitar permukiman sudah mencapai dada orang dewasa.

Sekretaris Camat Bantarkawung  Agus Prasetyo, membenarkan terjadinya banjir di beberapa wilayah Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes ini. Bersama dengan Satkorlak PB Kecamatan Bantarkawung, Satgas PB BPBD Brebes dibantu TNI/Polri dan relawan kebencanaan dilakukan upaya penanganan pasca bencana, pada Selasa, 6 Februari 2024.

BACA JUGA:Sempat Terendam Banjir, Aktifitas Warga dan Anak Sekolah di Ketanggungan Terganggu

“Banjir terjadi menyusul hujan deras yang mengakibatkan peningkatan debit air sungai Ciraja dan sunga Pemali. Berdasarkan data yang diterima, selain desa Bantarkawung, banjir juga terjadi di Desa Pangebatan, Pangarasan dan Bantarwaru. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini,” terangnya.

Pihaknya juga masih melakukan pendataan, terkait dampak dan kerugian yang ditimbulkan akibat sergapan banjir di wilayah tersebut. Termasuk juga menginventarisir, kerusakan infrastruktur

Di wilayah Desa Bantarkawung, terjangan air menerjang permukiman di Dukuh Gempol dan di Dukuh Prapatan. Sementara di Desa Pangebatan, terdapat enam pedukuhan yang terdampak akibat banjir, yakni Dukuh Tegongan, Dukuh Kidul, Buaran, Sondari, Prapatan, dan Pangebatan Kidul.

BACA JUGA:Resepsi Hari Kedua Dhaup Ageng Pakualaman, 4.000 Tamu Banjiri Bangsal Sewatama

Di Desa Bantarwaru terdapat satu pedukuhan yakni Dukuh Karangsari, dan Desa Pangarasan satu pedukuhan yakni Dukuh Pojok.

Sementara Kepala Desa Bantarkawung Mohammad Rivai mengatakan, 45 rumah dan satu Pondok Pesantren di Dukuh Gempol serta 66 rumah di Dukuh Prapatan terendam oleh banjir tersebut.

“Ketinggian air di sekitar permukiman berkisar 1 hingga 1,5 meter. Banyak warga yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang miliknya, sehingga kerugian materil belum bisa ditaksir,” jelas Rivai.

Dikatakan, bukan kali pertama wilayahnya diterjang banjir bandang. Sebelumnya, bencana serupa juga terjadi pada bulan Februari tahun 2022 lalu.

“Akan tetapi, banjir kali ini lebih besar dibanding pada tahun sebelumnya, saat ini masih dilakukan pembersihan terutama lumpur yang masuk hingga ruma warga,” kata Rivai. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: