Pegiat Sintren, Hadroh, Srakalan Digembleng Pelestarian Budaya Lokal

Pegiat Sintren, Hadroh, Srakalan Digembleng Pelestarian Budaya Lokal

SERTIFIKAT - Anggota DPRD Brebes Haryanto menyerahkan sertifikat kepada perwakilan Nasidah ria Fatayat peserta BISA FEST.-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -

BREBES, DISWAYJOGJA - Puluhan pegiat seni sintren, hadroh srakalan hingga kasidah Kabupaten Brebes terus didorong untuk melestarikan budaya lokal. Bahkan, para penggiat tersebut mendapat bekal dan tips agar lebih menggaungkan pesona seni budaya lokal.

BACA JUGA:Ujian CAT PPPK, Peserta Wajib Bawa KTP-el, Kartu Tes dan Pensil

Hal itu terungkap dalam Bersih, Indah, Sehat Aman Festival pesona seni budaya lokal Brebes. Kegiatan tersebut, difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Grand Dian Hotel, Rabu (15/11/2023).

BACA JUGA:Ini Dia Tips Memilih AC Portable yang Berkualitas dan Awet

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes Rofiq Qoidul Adzam mengaku sangat mengapresiasi dan mendukung penuh upaya Kemenparekraf. Sebab, Bisa Fest, Pesona Seni Budaya Lokal Brebes menjadi wadah untuk memantik para penggiat seni budaya lokal. Fokusnya, tetap eksis dalam mempertahankan kearifan budaya lokal agar semakin berkembang.

BACA JUGA:Ini Dia Tips Memilih AC Portable yang Berkualitas dan Awet

”Program Kemenparekraf melalui BISA FEST, salah satu itemnya memang mendongkrak eksistensi kearifan budaya lokal. Terlebih, Kabupaten Brebes memiliki banyak ciri khas dan harus dilestarikan agar tidak terkikis punah,” ungkap Rofiq kepada awak media.

BACA JUGA:9 Rekomendasi AC 3/4 PK Low Watt Terbaik, Menjadikan Udara Lebih Sehat dan Segar, Harga Mulai 3 Jutaan!

Hal senada disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Brebes dari Fraksi PKB Haryanto. Menurut Haryanto, masih bertahannya para penggiat seni budaya Islam lokal sangat tepat menjadi target BISA FEST. Bahkan, program kolaboratif Kemenparekraf dengan Komisi X DPR RI tersebut sangat bermanfaat bagi penggiat seni lokal. Mengingat, perkembangan zaman era digital banyak budaya lokal terkikis punah.

”Dengan tips dan trik bagi penggiat Sintren, Hadroh, srakalan, gambus, nasidah. Menjadi bukti, eksistensi Senin budaya Islam lokal di Brebes,” jelas Haryanto.

BACA JUGA:DPRD Kota Tegal Jadwalkan Pemberitahuan Pemberhentian Walkot dan Wawalkot

Haryanto menuturkan, pihaknya juga mendukung penuh pelaku budaya seperti tari topeng Lesbumi PCNU, srakalan Ansor ranting Glonggong, nasidah ria dari Fatayat Bulakamba, Hadroh dari NU ranting Siwuluh untuk terus menjaga eksistensi pelestarian budaya Islam lokal. Bahkan, tiga tips penting yang harus diperkuat yakni dengan mengenalkan seni tersebut di lingkungan keluarga.

”Kemudian, memperluas eksistensi dengan penampilan tingkat desa hingga kabupaten. Fokusnya, membudayakan secara eksis agar terus berkembang dan sebar luaskan lewat media sosial sebagai sarana melestarikan budaya lokal,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: