Target 64 Desa Siaga Mandiri di Brebes Dikebut

Target 64 Desa Siaga Mandiri di Brebes Dikebut

MATERI - Kabid Kesmas menyampaikan target pembentukan Desa Siaga Mandiri sekaligus pemberdayaan masyarakat.-SYAMSUL FALAQ/ RATEG -

BREBES, DISWAYJOGJA - Perluasan terbentuknya Desa Siaga Mandiri, terus dikebut Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. Bahkan, sebanyak 64 desa yang tersebar pada 17 kecamatan ditargetkan berstatus Desa Siaga.

BACA JUGA:Inilah Rekomendasi Tempat Wisata di Sekitaran Malioboro Yogyakarta

Target tersebut, merupakan kelanjutan program Desa Siaga Mandiri secara penuh. Sebab, berdasarkan evaluasi program pemberdayaan masyarakat difasilitasi Dinas Kesehatan.

Dalam dua tahun terakhir, tercatat 55 desa siaga terbentuk sepanjang 2022. Sisanya, akan terus berlanjut hingga Tahun 2026 mendatang dengan total 292 desa.

BACA JUGA:Inilah Cooca 32S3U! Smart TV LED 32 Inc dengan Harga Murah Dengan Fitur yang Lengkap

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, melalui Kabid Kesehatan Masyarakat M. Muhtar menjelaskan, evaluasi pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi dan peran aktif warga pada fasilitas layanan kesehatan. Tujuannya, mengetahui peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peserta evaluasi, sebanyak 40 promotor kesehatan dari 38 puskesmas.

BACA JUGA:Selama 10 Bulan Stadion Maguwoharjo Direnovasi, PSS Sleman Terpaksa Pindah Latihan

”Rencana strategis Dinkes Brebes 2022-2026, Desa Siaga Mandiri secara penuh terbentuk bertahap. Realisasinya, Tahun 2022 terbentuk 55 desa, 2023 sebanyak 64 desa dan target 2024 bertambah 74 desa,” ungkapnya.

Pada 2025 mendatang, lanjut Mukhtar, sebanyak 84 Desa Siaga Mandiri kembali terbentuk. Terakhir, pada puncaknya 2026 kembali bertambah 20 desa yang tersisa. Sedangkan, perkembangan desa siaga strata mandiri terus meningkat sejak 2021 sebanyak 44 desa. Untuk mendongkrak pencapaian strata desa siaga mandiri, perlu peningkatan kapasitas Forum Kesehatan Desa.

”Targetnya, mampu mengidentifikasi permasalahan kesehatan di desa seperti Angka Kematian Ibu dan Bayi, stunting serta masalah lainnya," terangnya.

Sementara itu, Subkor Promkes Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan EMI Sri Hartati menambahkan, upaya peningkatan kualitas Forum Kesehatan Desa khususnya Desa Siaga. Sangat dibutuhkan langkah nyata dengan optimalisasi peran dan fungsi FKD. Dengan demikian, melalui evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat termasuk kegiatan Posyandu. Tujuannya, meningkatkan cakupan peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu.

”Target minimal, realisasi cakupan posyandu strata mandiri 30 persen dan peningkatan cakupan desa siaga strata mandiri 30 persen," pungkasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: