Angka Kematian Bayi di Brebes Bertambah 19 Kasus, AKI dan Akba Nihil
BERKALA - Ibu hamil mendapatkan bantuan PMT dan vitamin dari IBI setelah pemeriksaan berkala di posyandu.-SYAMSUL FALAQ/RATEG -
BREBES, DISWAYJOGJA - Angka Kematian Bayi di Kabupaten Brebes, bertambah sebanyak 19 kasus. Jumlah tersebut, merupakan hasil pendataan Dinas Kesehatan kota bawang selama Oktober 2023. Beruntung, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Balita (AKI dan Akba-red) nihil.
BACA JUGA:5 Tips Merawat AC Dinding Anda agar Tetap Awet dan Efisien
Dengan demikian, jumlah akumulasi total AKI tercatat hanya 37, AKB bertambah menjadi 208 dan Akba masih 29 kasus. Sebaran pemetaan AKI, AKB dan Akba berdasarkan pendataan dan penanganan dari semua fasyankes di 17 kecamatan.
BACA JUGA:10 TV Terbaik 2023 Harga 2 Jutaan yang Bisa Anda Pertimbangkan, Cek Pilihan Terbaik Disini!
Kepala Dinkes Kabupaten Brebes melalui Kabid Kesehatan Masyarakat M Muhtar menyampaikan, banyaknya faktor pemicu dan jumlah kasus AKI AKB hampir merata dipicu sejumlah faktor. Seperti, besarnya sebaran jumlah penduduk pada 17 kecamatan serta luasnya wilayah. Kemudian, belum meratanya kondisi perekonomian yang baik bagi semua kalangan masyarakat. Termasuk, rendahnya tingkat pengetahuan dan keterbatasan SDM tentang pentingnya kesehatan.
BACA JUGA:Korupsi Dana Desa, Mantan Kades Babakan Tegal Divonis 4 Tahun Penjara
”Bertambahnya temuan 19 kasus AKB, dipicu Asfiksia, Berat Badan Bayi Lahir Rendah. Kelainan bawaan, Sepsis, Diare, Pneumonia, serta kelainan saluran cerna dan syaraf," terang Muhtar saat dikonfirmasi Radar Tegal melalui telepon, Jumat (3/11) sore.
Terkait penyebab terjadinya AKI, lanjut Muhtar, juga dipicu sejumlah faktor. Yakni, Pre Eklampsia, perdarahan saat dan Pascapersalinan, hingga penyakit bawaan bumil. Misalnya, Hipertensi, gagal jantung dan TBC serta penyakit berisiko menular ke janin. Namun, dengan semakin gencarnya pendampingan dan pemeriksaan rutin berkala bagi ibu hamil terbukti efektif.
”Berbagai program yang sudah berjalan, terus digencarkan dalam upaya menekan munculnya kasus Akba, AKB dan AKI. Seperti, peningkatan ketrampilan tenaga kesehatan, pemenuhan sarpras, perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan. Termasuk, Gerakan Bersama Kawal Wong Meteng, video voice buku KIA, Gerakan Masyarakat manfaatkan buku KIA dan Eradikasi PEB,” jelas Muhtar.
Muhtar menambahkan, selain sejumlah faktor penyebab masih tingginya AKI dan AKB tersebut. Pihaknya mengaku, ketersediaan Sumber Daya Manusia bidang persalinan khususnya bidan sangat kurang. Sebab, dengan angka penduduk mencapai 2,1 juta jiwa. Angka persalinan (ibu melahirkan bayi-red), berkisar 29-30 ribu setiap tahunnya. Sedangkan, kompleksnya teritorial geografis wilayah Brebes belum sepadan dengan ketersediaan sarpras, fasilitas dan infrastruktur yang memadahi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: