2 November 1927 Ditetapkan Hari Jadi RSUD Kardinah Kota Tegal

2 November 1927 Ditetapkan Hari Jadi RSUD Kardinah Kota Tegal

LEPAS BALON – Wali Kota Tegal Dedy Yon bersama Plt Direktur RSUD Kardinah drg Agus saat melepas balon yang berisikan voucher uang senilai Rp960 ribu.-AGUS WIBOWO/RATEG -

TEGAL, DISWAYJOGJA - Berdasarkan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pertama pada 20 Mei 2023 dan FGD kedua pada 24 Juni 2023, Wali Kota Tegal akhirnya menetapkan hari jadi RSUD Kardinah.

Dari sejarah pendirian hingga pemberian nama, hari jadi RSUD Kardinah akhirnya ditetapkan pada 2 November 1927. Dimana pada tanggal itu merupakan peresmian balai pengobatan.

BACA JUGA:HUT ke-96 RSUD Kardinah, 2 Ribu Warga Ikuti Gowes Kardinah

”Kini usia RS milik Pemkot Tegal itu sudah berusia 96 tahun,” kata Plt Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal drg Agus Dwi Sulistyantono saat menyampaikan amanat pada gelar apel peringatan HUT Kardinah ke-96 di halaman RSUD setempat, Kamis (2/10/2023).

Agus menyebut, pendirian RSUD Kardinah ini tidak lepas dari jasa Raden Ajeng (RA) Kardinah, adik kandung Raden Ajeng (RA) Kartini. Dimana saat itu RA KArdinah menikah dengan RM Reksonegoro X setelah menjabat sebagai Bupati Tegal pada 1908-1929.

BACA JUGA:DPRD Kota Tegal Minta Pengawasan Internal RS Kardinah Diperketat

Agus menceritakan, pada masa menjadi istri Bupati di Tegal, RA Kardinah mempelopori lahirnya Sekolah Kepandian Putri WisDmo Pranowo (sekarang Sekolah Menengah Kejuruan Keluarga Tegal /SMK Negeri 1 Tegal). Tujuannya untuk mengajari dan mendidik putri-putri pribumi Tegal. Salah satu yang diajarkan RA Kardinah adalah membatik.

Kemudian, lanjut Agus, pada 2 November 1927, RA Kardinah berinisiatif mendirikan Balai Pengobatan. Tujuannya untuk memberikan bantuan pengobatan kepada rakyat yang kurang mampu. Dimana saat itu modal awalnya hanya 16.000 golden. Itu pun hasil penjualan buku karangan beliau berjudul ”Cara Membatik”, ditambah bantuan dari Residen Pekalongan, dan uang hasil kompensasi atas Sekolah Keputrian Wismo Pranowo yang diambil alih oleh Belanda pada waktu itu.

Agus mengisahkan, pada 1971, setelah RA Kardinah wafat, Balai Pengobatan yang sudah mengalami berbagai peningkatan sarana dan prasarana diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Tegal.

”Untuk mengenang jasa dan sumbangsih beliau (RA Kardinah) yang begitu besar, namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit yang kita kenal sekarang sebagai Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal,” jelasnya.

”Sehingga setiap tanggal 2 November kita peringati bersama sebagai Hari Ulang Tahun RSUD Kardinah,” imbuhnya.

Saat ini, berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 440/110 Tahun 2013, tanggal 23 Agustus 2013, RSUD Kardinah ditetapkan sebagai salah satu rumah sakit rujukan regional Provinsi Jawa Tengah di wilayah Tegal; atau lebih dikenal sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Pantura Barat atau eks Karesidenan Pekalongan wilayah barat.

Selanjutnya, melalui upaya dan komitmen bersama jajaran manajemen, staf medis, paramedis dan seluruh karyawan RSUD Kardinah serta dukungan penuh dari Pemerintah Kota Tegal, sampai saat ini RSUD Kardinah telah berhasil memperoleh pengakuan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit tingkat PARIPURNA sejak 2019 sampai sekarang.

Sementara itu, Wali Kota Tegal Dedy Yon menambahkan, ditetapkannya hari dan tanggal berdirinya RSUD Kardinah telah melalui proses yang panjang. Namun di bawah kepemimpinan Agus Dwi Sulistyantono, ditetapkan secara resmi bahwa RSUD Kardinah berdiri pada 2 November 1927.

Dalam kesempatan itu, Dedy bersama Agus juga melepas balon yang terdapat kupon berhadiah. Yakni berupa voucher uang senilai Rp960.000.  Nominal ini disesuaikan dengan usia RSUD Kardinah yang kini berusia 96 tahun. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: