Lindungi Tanaman Pangan, Padi Disemprot Agens Hayati dan Pestisida Nabati

Lindungi Tanaman Pangan, Padi Disemprot Agens Hayati dan Pestisida Nabati

Dinas Pertanian Kabupaten Kulonprogo melakukan kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman padi.-DOK.-

DISWAYJOGJA – Dinas Pertanian Kabupaten Kulonprogo melakukan kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman padi. Kegiatan yang dilaksanakan di lahan pertanian Bulak sawah Padukuhan Blumbang, Banjararum dalam rangka upaya melindungi tanaman pangan.

BACA JUGA:Orang Jawa Wajib Tau! 19 Istilah Petani Dalam Proses Pengolahan Padi Menjadi Beras

Hadir dalam kegiatan itu, UPTD BPPT DIY Rais Sulistyo M, Kepala bidang produksi dan perlindungan tanaman pangan, Holtikultura, Perkebunan Pertanian dan pangan Kabupaten Kulonprogo Juli Wati, POPT Kapanewon Kalibawang Dina Sukmawati, Wakapolsek kalibawang AKP Sukadi, Lurah Banjararum Warudi, Dukuh Blumbang Ratiyono, Kelompok Tani Ngudi Rejeki, Kelompok Tani Tunas Harapan, Kelompok Tani Maju Kayu, Kelompok Tani Arum Sejati dan tokoh masyarakat Padukuhan Blumbang.

BACA JUGA:Polisi Tetapkan 9 Tersangka Perusakan Portal Masuk Kawasan Wisata Padi Padi

”Kegiatan ini dilakukan dengan penyemprotan tanaman padi di bulak sawah Blumbang. Dilaksanakan oleh para kelompok tani dengan didampingi Dinas Pertanian Kabupaten Kulonprogo,” ungkap Rais Sulistyo M kemarin.

Rais Sulistyo M menjelaskan, kegiatan penyemprotan dilaksanakan dalam hamparan tanaman padi seluas  10 hektare dengan menerapkan teknologi secara terpadu dan ramah lingkungan. Yakn dengan Agens Hayati dan Pestisida Nabati.

BACA JUGA:7 Tanaman Pembawa Rezeki Menurut Islam, Tanam Sekarang, Panen Berkahnya!

Rais Sulistyo M menjelaska berharap dengan dilaksanakannya Gerakan Pengendalian OPT Padi di Bulak Sawah Blumbang, dapat memberikan dukungan perlindungan tanaman khusus tanaman pangan. Khususnya dalam rangka pengamanan produksi tanaman pangan dari gangguan/serangan OPT dan membantu petani dalam memasyarakatkan sistem pengendalian hama terpadu (PHT).

”Ini sebagai penguatan kelembagaan perlindungan tanaman di tingkat petani, sehingga menjadi lebih berdaya serta mandiri,” harap Rais Sulistyo M. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: