KSP Mendengar Panen Keluhan Soal Infrastruktur

KSP Mendengar Panen Keluhan Soal Infrastruktur

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan pemaparan dalam kegiatan KSP Mendengar di Desa Salem, Kecamatan Salem.-Teguh Supriyanto-jogja.disway.id

SALEM, DISWAY JOGJA - Kantor Staf Presiden (KSP) menggelar program KSP Mendengar di Desa Salem, Kecamatan Salem Kabupaten Brebes. Kegiatan KSP mendengar ini, bertujuan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.

Hadir dalam kegiatan, Juri Ardiantoro selaku Deputi IV KSP RI, Ali Mochtar Ngabalin sebagai Tenaga ahli utama KSP RI yang juga jubir istana kepresidenan, Erizal Jamal tenaga ahli utama KSP RI dan Asep Cuwantoro tenaga ahli muda KSP RI sekaligus penyelenggara kegiatan.

Pada acara tersebut, masyarakat yang hadir menyampaikan kritik, saran atau masukan terhadap suatu isu, maupun pengaduan terhadap kondisi yang terjadi di wilayah.

BACA JUGA:1.500 Pendaftar P3K di Kabupaten Brebes Gugur

Sejumlah keluhan terkait kondisi yang ada disampaikan oleh peserta. Yang cukup mendapatkan perhatian, diantara terkait kerusakan infrastruktur baik bendung irigasi pertanian maupun sarana jalan. "Panen kami sekarang ini mengalami penurunan, bahkan sebagian tidak bisa panen. Ini lantaran bendung irigasi telah lama mengalami kerusakan," ungkap Nasrudin, salah satu peserta.

Disampaikan Nasrudin, salah satu kondisi kerusakan terjadi di bendung irigasi Congkar yang berfungsi mengairi lahan di wilayah Kecamatan Bumiayu hingga Bantarkawung. Kondisi tersebut berdampak pada menurunnya hasil produksi pertanian padi. "Sudah hampir lima tahun kondisi kerusakan terjadi, padahal keberadaannya sangat diperlukan oleh petani," ucap Nasrudin.BACA JUGA:Jalan Mantap di Kabupaten Tegal Tembus 82 Persen

Selain kerusakan sarana bendung irigasi, petani juga mengeluhkan tidak tertatanya pendistribusian pupuk bersubsidi. Padahal keberadaan program pupuk bersubsidi, didesain untuk membantu petani agar tetap mampu memiliki akses terhadap pupuk yang terjangkau.

"Yang terjadi, masih ada petani yang kesulitan untuk mengakses pupuk. Bahkan tidak jarang keberadaanya sulit ditemukan. Karenanya kami minta subsidi pupuk ditinjau ulang," tandasnya.

Terkait hal tersebut, tenaga ahli utama KSP RI Erizal Jamal mengatakan, kerusakan sarana infrastruktur berupa bendung irigasi yang mengalami kerusakan, menjadi perhatian bidangnya. Menurut dia, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap permasalahan tersebut.

BACA JUGA:Cegah Anak Putus Sekolah, Bupati Tegal Umi Azizah Gulirkan Gerakan Pelajar Menabung

"Akan kita tindak lanjuti, mungkin akan ada tim yang turun untuk mendata kondisi dan apa saja yang dibutuhkan," kata Erizal.

Hal yang sama juga dikatakan Erizal, terhadap permasalahan pupuk yang dihadapi petani saat ini. Bersama dengan kementerian pertanian, pihaknya saat ini tengah memimpin perubahan pola pendistribusian termasuk juga harga.

 "Nantinya pupuk akan kita buat menjadi satu harga. Tinggal nanti mengatur subsidi yang diberikan secara teknis," jelasnya.

Sementara Ali Mochtar Ngabalin menegaskan, Pemerintahan Presiden Jokowi sangat serius membangun kesejahteraan masyarakat. Namun, kata dia, semua itu tidak bisa berjalan dengan baik tanpa peran berbagai pihak, khususnya masyarakat. Hal itu pula yang mendasari KSP kembali menggelar KSP Mendengar.

BACA JUGA:Awas! Banyak Calo Naker Bergentayangan, Ini Pesan Bupati Tegal

"KSP hadir untuk membantu menjembatani persoalan yang dikeluhkan masyarakat. Tidak terbatas pada permasalahan ekonomi, pembangunan dan infrastruktur. Di mana pendidikan menjadi poin penting," tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: