KKN bukan kesempatan untuk mengubah sistem desa, Melainkan Momen Belajar untuk menjadi warga

KKN bukan kesempatan untuk mengubah sistem desa, Melainkan Momen Belajar untuk menjadi warga

KKN bukan kesempatan untuk mengubah sistem desa, Melainkan Momen Belajar untuk menjadi warga--

DISWAY JOGJA - Pada awal KKN, kelompok saya sibuk berpikir tentang proyek yang akan melibatkan mengajar SD dan TPQ serta bukan hanya membuat plang dan sosialisasi.

Bagi saya pada saat itu, proyek seperti itu tidak sebanding dengan apa yang dilakukan oleh sekelas mahasiswa. Apalagi, pihak kampus mengatakan bahwa program KKN harus berkelanjutan sejak diberikan.

Sialnya, anggapan superior itu terpatahkan setelah kemacetan terjadi pada upaya kelompok KKN saya.

Kami menyampaikan keluhan kami kepada dosen pembimbing lapangan (DPL) karena pelaksanaan proyek utopis itu ternyata sulit untuk dipikirkan. Pada akhirnya, sang guru menyarankan bahwa membuat proyek tidak perlu rumit dan banyak.

Sangat sedikit yang dapat mempengaruhi. Berkelanjutan atau tidaknya proyek tergantung pada seberapa baik proyek tersebut memenuhi kebutuhan asli warga desa daripada kebutuhan yang dibuat-buat.

Bukan, sang dosen tidak meminta kami untuk menjadi pesimis atau membuat proker yang lucu. Karena itu, kami akhirnya memiliki proyek yang benar-benar memenuhi kebutuhan warga dan jauh dari norak.

Selain itu, dari pengalaman ini, saya belajar beberapa hal yang harus dipahami mahasiswa agar mereka tidak merasa kecewa dan gagal seperti kelompok saya saat KKN.

Salah satu tujuan KKN adalah mengajarkan mahasiswa bagaimana teori yang mereka pelajari di kampus dapat diterapkan di desa.

Ini karena meskipun nilai ujian semester kita bagus karena kita memahami banyak teori sundul langit, itu tidak akan membantu menyelesaikan masalah di desa atau masyarakat secara keseluruhan.

Tujuan KKN tersebut benar, setidaknya secara lisan. Namun, untuk menjadi jujur, itu tidak semudah itu. Pada akhirnya, banyak hal yang membuat teori akademik sulit diterapkan.

Itu bisa menjadi faktor pemdes yang sulit untuk bekerja sama karena berbagai alasan, atau kondisi sumber daya manusia warga yang sulit untuk dipahami dan dihubungkan dengan teori kita.

Akhirnya, proyek yang dirancang untuk menyelesaikan masalah desa hanya dengan menggunakan pemahaman insting kita tentang kelangsungan hidup. Oleh karena itu, Anda tidak perlu mengharapkan lebih banyak dari teori yang telah Anda pahami sebelumnya. Sangat sulit untuk diterapkan.

 

Namun, ingat bahwa mengatakan sulit tidak berarti tidak dapat. Mungkin ada hubungan yang kuat antara pemahaman kelompok Anda dan kondisi desa tempat Anda melakukan KKN. Berdoa.

 

1. Waktu KKN yang singkat

Selain teori yang jauh dari kondisi desa, ekspektasi akan keberlanjutan proker itu juga sulit tercapai, mengingat waktu KKN yang amat singkat. Saya nggak tahu waktu yang diberikan oleh kampus Anda seberapa lama. Tapi yang pasti, umumnya waktu KKN nggak lebih dari satu atau dua bulanan.

Ini saya bukan mengajak untuk bersikap pesimis. Namun, ada baiknya kita bersikap realistis. Melihat secara apa adanya kapasitas kita dan kondisi desa, sebelum berkeskpektasi yang ndakik-ndakik.

 

2. Masih mahasiswa, belum pejabat desa

Lagi pula, kita ini masih mahasiswa. Sepintar-pintarnya kita, kalau nggak punya duit, ya, nggak punya kuasa. Dan karena nggak punya kuasa itulah ekspektasi kita yang ndakik-ndakik keungkinan besar sulit terlaksana.

Lagi-lagi bukan berarti saya mengajak untuk bersikap pesimis. Coba aja lihat KKN Nusantara yang kerap dibangga-banggakan itu. Apa proker atau hasil yang sudah diperbuat sehingga bisa mengubah keadaan desa dan menggemparkan seantero jagat raya?

 

3. Tujuan pertama KKN adalah belajar jadi warga, bukan mengubahnya

Dari beberapa hal tadi, konsekuensi paling logis dan realistis yang bisa kita lakukan saat KKN adalah belajar. Kita belajar jadi warga desa setelah beberapa tahun hidup di dunia akademis yang penuh teori-teori melangit.

Kita merasakan kehidupan warga desa, baik senangnya maupun susahnya. Saya pikir, berangkat dari belajar jadi warga itulah kemungkinan ide proker bisa ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: