5 Wisata Horor di Yogyakarta, Salah Satunya Ada Rumah Kaliurang!
Pesanggrahan Sarjanawiyata--
DISWAY JOGJA - Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota wisata paling ramai di Indonesia. Beragam destinasi wisata disuguhkan dengan pemandangan yang menawan. Begitu pula dengan budaya dan adatnya yang unik menjadi daya tarik utamanya.
Destinasi wisata kini semakin lama semakin beragam dan menjadi inspirasi banyak film atau serial. Salah satunya rumah di Kaliurang yang menjadi inspirasi film Rumah Kaliurang yang tayang di platform Bioskop Online sejak 25 Oktober lalu. Buat kamu yang penasaran dengan rumah mistis di Kaliurang, berikut ini daftar wisata horor di Yogyakarta :
1. Kandang Menjangan
Kandang Menjangan
Pada masa Kesultanan Mataram, Panggung Krapyak digunakan oleh raja-raja Mataram sebagai tempat pengintaian untuk berburu binatang, khususnya rusa atau menjangan. Oleh karena itu, masyarakat sekitar sering menyebut Panggung Krapyak dengan sebutan Kandang Menjangan.
Panggung Krapyak secara administratif terletak di Kampung Krapyak, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Berdasarkan lokasinya, Panggung Krapyak berada di sebelah selatan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan berjarak kurang lebih satu kilometer dari alun-alun kidul (selatan).
Panggung Krapyak termasuk bangunan yang terletak di poros imajiner kota Yogyakarta, menghubungkan Gunung Merapi, Tugu Yogyakarta, Kraton Yogyakarta, Panggung Krapyak dan Laut Selatan. Poros Panggung Krapyak hingga Kraton menggambarkan perjalanan manusia dari lahir hingga dewasa.
Banyak cerita mistis yang beredar di tempat ini. Tapi salah satu yang paling familiar di telinga orang adalah munculnya penampakan perempuan tergantung di jendela.
2. Gereja Gotik Sayidan
Gereja Gotik Sayidan
Di tengah Kota Yogyakarta, terdapat sebuah bangunan megah bernuansa gotik. Orang-orang biasa menyebutnya dengan nama Gereja Gotik Sayidan. Sebagian masyarakat sekitar menganggap kalau bangunan itu merupakan cagar budaya yang telah berusia ratusan tahun.
Gereja Gotik beralamat di gang sempit Sayidan, Gondomanan, Yogyakarta. Joko, ketua RW setempat, mengatakan kalau bangunan itu bukanlah sebuah gereja. Sebutan gereja itu sebenarnya lahir dari masyarakat sendiri karena memiliki bentuk menyerupai gereja.
Padahal nyatanya bangunan itu merupakan rumah hunian yang dimiliki oleh Thietikhien dan keluarganya. Thietikhien merupakan warga keturunan Tionghoa yang dulunya memiliki usaha konveksi di rumah tersebut.
Arsitekturnya yang khas membuat gereja ini selalu menarik minat orang yang melihatnya. Tapi gereja yang ada di kawasan Gondomanan, Yogyakarta ini kerap dianggap mistis karena sudah lama kosong, dan memiliki ruang bawah tanah yang tidak terurus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: