Sering diabaikan! 7 Barang Tidak Terpakai Ini Ternyata Bisa Menjadi Uang Loh, Simak Penjelasanya!
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif plastik terhadap lingkungan, daur ulang dan pengolahan botol plastik bekas menjadi semakin penting--
Disway Jogja - Barang rongsok atau barang bekas adalah barang-barang yang sudah tidak terpakai atau tidak digunakan lagi oleh pemiliknya dan cenderung dianggap sebagai sampah. Namun, beberapa orang dan pelaku bisnis dapat menghasilkan penghasilan dari mengumpulkan, memilah, dan menjual barang-barang rongsok ini. Berikut beberapa contoh barang rongsok yang bisa menjadi sumber penghasilan:
1. Logam Bekas
Logam bekas seperti besi, alumunium, tembaga, atau baja bisa dijual ke pengepul logam untuk didaur ulang. Pengepul akan membeli logam bekas dengan harga tertentu, dan proses daur ulangnya dapat menghasilkan pendapatan.
Logam bekas juga merupakan jenis barang rongsok yang mencakup berbagai jenis logam yang sudah tidak terpakai atau tidak digunakan lagi. Logam bekas bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk limbah industri, barang-barang rumah tangga yang sudah rusak, atau puing-puing dari bangunan yang dirobohkan. Beberapa contoh logam bekas yang umum meliputi:
1)Besi
Termasuk besi tua, potongan besi dari struktur bangunan, atau barang-barang besi bekas seperti perangkat rumah tangga yang sudah tidak digunakan lagi.
2)Alumunium
Termasuk kaleng minuman bekas, potongan alumunium dari frame jendela atau pintu, dan lain-lain.
3)Tembaga
Termasuk kabel listrik bekas, pipa tembaga, atau barang-barang elektronik yang mengandung tembaga.
4)Baja
Termasuk puing-puing besi dari bangunan yang dirobohkan atau potongan baja dari kendaraan yang sudah rusak.
5)Timah
Termasuk baterai bekas yang mengandung timah.
2. Kertas dan Karton
Kertas bekas, koran, majalah, dan karton bekas bisa dijual ke pabrik kertas atau pengepul daur ulang kertas. Daur ulang kertas dan karton ini membantu mengurangi pembabatan pohon untuk membuat kertas baru.
3. Botol Plastik
Botol plastik bekas dapat dijual ke pengepul daur ulang plastik. Dengan meningkatnya kesadaran tentang dampak negatif plastik terhadap lingkungan, permintaan untuk daur ulang plastik juga meningkat.
BACA JUGA:Berbahaya! Ini Dia 6 Dampak Membuang Sampah Elektronik Sembarangan, Wajib di Perhatikan
Botol plastik merupakan barang rongsok yang terbuat dari plastik dan sudah tidak digunakan lagi untuk tujuan semula. Botol plastik bekas sering kali berasal dari botol minuman seperti air mineral, minuman ringan, atau minuman olahraga yang sudah dikonsumsi atau digunakan sebelumnya. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif plastik terhadap lingkungan, daur ulang dan pengolahan botol plastik bekas menjadi semakin penting.
4. Elektronik Bekas
Elektronik bekas seperti ponsel, komputer, atau perangkat elektronik lainnya bisa dijual atau didaur ulang untuk mendapatkan komponen yang masih berharga atau berfungsi.
5. Pakaian Bekas
Pakaian bekas yang masih dalam kondisi baik dapat dijual di toko barang bekas atau melalui platform online yang khusus menjual barang bekas.
6. Perabotan Bekas
Perabotan bekas seperti meja, kursi, atau lemari dapat dijual ke toko barang bekas atau melalui platform jual-beli barang bekas. Jenis ini ialah barang rongsok yang mencakup berbagai perabotan atau furnitur rumah yang sudah tidak terpakai lagi atau tidak digunakan oleh pemiliknya. Perabotan bekas ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk perabotan yang sudah tua, rusak, atau tidak cocok dengan dekorasi atau kebutuhan ruangan baru.
7. Koleksi Barang Antik
Beberapa barang rongsok, terutama yang memiliki nilai sejarah atau keunikan tertentu, bisa memiliki nilai sebagai barang antik dan dikoleksi oleh pecinta barang antik.
Penghasilan dari barang rongsok bisa bervariasi tergantung pada jenis barang, kondisinya, permintaan pasar, dan harga penjualan di tempat daur ulang atau pengepul. Selain itu, upaya untuk mengumpulkan dan memilah barang rongsok memerlukan ketekunan, pengetahuan tentang pasar daur ulang, serta kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: