Dinas Kebudayaan Gelar Roadshow Kesejarahan, Pentaskan Ketoprak Dumadine Selokan Mataram di Margodadi

Dinas Kebudayaan Gelar Roadshow Kesejarahan, Pentaskan Ketoprak Dumadine Selokan Mataram di Margodadi

Gelaran acara Roadshow Kesejarahan di Margodadi, Seyegan, Sleman-jogjapolitan.harianjogja.com-

diswayjogja.com - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) menggelar acara Roadshow Kesejarahan di Margodadi, Seyegan, Sleman, pada hari Jumat (11/8/2024) malam.

Kegiatan ini dikemas dengan pementasan ketoprak dengan mengambil cerita Dumadine Selokan Mataram, dan sarasehan bertema Mengungkap Kebijakan Sri Sultan Hamengku Buwono IX Mempertahankan Kemakmuran Jogjakarta.

Kepala Seksi Sejarah Kundha Kabudayan DIY, I Gede Adi Atmaja, menyampaikan Roadshow Kesejarahan merupakan agenda rutin yang digelar Kundha Kabudayan DIY setiap tahun.

Dalam setiap gelaran kegiatan ini akan disajikan sarasehan yang mengangkat berbagai topik sejarah yang mungkin bersinggungan langsung dengan desa.

BACA JUGA : Korban Kasus Jual Beli Apartemen Malioboro City Kembali Gelar Aksi, Desak Pemda DIY Segera Tuntaskan Kasus

BACA JUGA : Progres Revitalisasi Taman Affandi Sudah Mencapai 75 Persen, Berbagai Jenis Tanaman Mulai Ditanam

Biasanya narasumber dalam sarasehan dihadirkan dari perwakilan pemerintah kalurahan, akademisi hingga tokoh setempat yang mengetahui atau mengalami langsung sejarah tersebut.

“Misi yang kami bawa dari kegiatan ini adalah yang pertama untuk mengenalkan sejarah agar lebih dekat dengan masyarakat,” kata Gede.

Pada tahun 2024, Roadshow Kesejarahan digelar di Banyurejo, Tempel; Bangun kerto, Tuti; Sendangmulyo, Minggir; Pendowoharjo, Sleman dan Margodadi, Seyegan.

Sebelum kegiatan Roadshow Kesejarahan ini dilaksanakan, Kundha Kabudayan DIY terlebih dahulu melatih para perwakilan warga melalui program Training of Trainer (TOT) tentang peristiwa bersejarah di DIY.

Adapun empat peristiwa bersejarah yang penting tersebut di DIY di antaranya adalah Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang jatuh pada 1 Maret 1949, kemudian Hari Jadi DIY, lalu peristiwa Jogja Kembali dan terakhir Hari Keistimewaan. Kegiatan ini mempunyai misi internalisasi sejarah melalui media karya pertunjukan.

“Tujuannya itu adalah untuk menginternalisasi nilai-nilai kesejarahan, kejuangan, nasionalisme dan sebagainya itu agar masyarakat lebih dekat dengan sejarah,” ungkapnya.

Bentuk sosialisasi sejarah bisa saja berupa drama kolosal sejarah, ketoprak yang mengangkat lakon sejarah maupun bentuk-bentuk seni pertunjukan yang lainnya.

Di Margodadi sendiri, masyarakat menampilkan pertunjukan ketoprak dengan cerita terbentuknya Selokan Mataram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harianjogja.com