Rejeki dalam Pandangan Islam: Kepercayaan, Usaha, dan Ketundukan pada Kehendak Allah

Rejeki dalam Pandangan Islam: Kepercayaan, Usaha, dan Ketundukan pada Kehendak Allah

Rejeki Dalam Pandangan Islam--https://www.dream.co.id/

DISWAY JOGJA – Rejeki, dalam bahasa Indonesia, seringkali diartikan sebagai berkah atau keberuntungan yang diberikan oleh Tuhan. Dalam berbagai budaya dan agama, konsep rejeki memiliki peran sentral dalam kehidupan manusia. Sedangkan Rejeki menurut pandangan islam adalah sebagai berikut.

Rejeki (rizq) adalah salah satu konsep yang sangat penting dalam Islam. Dalam ajaran agama ini, rejeki dipercaya sebagai pemberian langsung dari Allah kepada setiap makhluk-Nya, dan keyakinan ini membentuk landasan pandangan umat Islam terhadap kehidupan, kesuksesan, dan kesejahteraan. Artikel ini akan membahas bagaimana rejeki dipahami dalam pandangan Islam dan bagaimana hubungannya dengan kepercayaan, usaha, serta ketundukan pada kehendak Allah.

 

1. Rejeki sebagai Pemberian Allah

Dalam Islam, rejeki diyakini sebagai pemberian langsung dari Allah. Allah adalah Maha Pemurah dan Maha Pengasih, yang memberikan rezeki kepada semua makhluk-Nya sesuai dengan ketentuan-Nya. Keyakinan ini tercermin dalam banyak ayat Al-Quran, di antaranya dalam Surah Az-Zariyat (51:58), yang berbunyi:

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."

Artinya, Allah menciptakan manusia dan jin agar mereka menyembah-Nya dan mencari keberkahan dalam menjalani kehidupan dengan menjalankan perintah-Nya.

 

2. Usaha dan Tawakkal

Dalam pandangan Islam, seseorang dianjurkan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari rejeki. Usaha yang ikhlas dan diniatkan untuk mencari keridhaan Allah diyakini sebagai bagian dari ibadah. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

"Tidak ada seorang manusia pun yang makan makanan yang lebih baik daripada makanan yang diperolehnya dari usaha tangannya sendiri. Nabi Daud 'alaihis salam pun makan dari hasil usahanya sendiri." (Hadits riwayat Al-Bukhari)

Dalam proses berusaha tersebut, seorang Muslim juga diajarkan untuk tawakkal, yaitu tunduk dan pasrah sepenuhnya pada kehendak Allah. Meskipun berusaha dengan sungguh-sungguh, manusia diingatkan bahwa hasil akhir dari usaha tersebut sepenuhnya dalam kendali Allah. Ini tidak berarti bahwa seseorang harus berdiam diri tanpa melakukan tindakan, tetapi lebih kepada memiliki keyakinan bahwa hasil akhir tergantung sepenuhnya pada keputusan Allah.

 

3. Bersyukur atas Rezeki yang Diberikan

Dalam Islam, bersyukur atas segala rezeki yang diberikan Allah merupakan bagian dari rasa iman dan ketundukan pada-Nya. Bersyukur adalah bentuk pengakuan atas karunia-Nya, dan Allah telah menjanjikan pahala bagi mereka yang bersyukur. Allah berfirman dalam Surah Ibrahim (14:7):

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memberitahukan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

 

4. Menjauhi Sumber Rezeki Haram

Dalam mencari rejeki, seorang Muslim diarahkan untuk menjauhi sumber-sumber yang diharamkan oleh agama, seperti riba (bunga), judi, dan hal-hal lain yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dalam menjalani usaha dan mencari rejeki, seseorang harus tetap mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya agar rejeki yang diperoleh bersih dan barokah.

 

Kesimpulan:

 

Dalam pandangan Islam, rejeki merupakan pemberian langsung dari Allah yang ditujukan untuk setiap makhluk-Nya. Seorang Muslim diajarkan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh, berdoa, dan tawakkal pada kehendak Allah. Keyakinan ini membangun rasa ketundukan dan ketergantungan penuh pada-Nya. Selain itu, bersyukur atas rejeki yang diberikan Allah merupakan bagian dari keimanan dan membuka pintu rejeki lebih berlimpah. Dalam mencari rejeki, seseorang juga diingatkan untuk menjauhi sumber-sumber yang diharamkan agar rejeki yang diperoleh halal dan berkah. Dengan memahami konsep rejeki dalam pandangan Islam, seorang Muslim diharapkan dapat menjalani hidup dengan penuh kesabaran, rasa syukur, dan ikhlas dalam berusaha mencari berkah dan keberkahan dari Allah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: