Rencana Pemkot Magelang Bangun Parkir Bawah Tanah di Alun-alun Ditentang, Kenapa?

Wisatawan bergambar di alun-alun Magelang dengan latar air mancur dan menara PDAM--
BACA JUGA:Bulan Ini, Jokowi Akan Hadiri Panen Raya 1.000 Ton Udang Vanamei di Kebumen
Efek pembangunan parkir bawah tanah pasti akan menurunkan pendapatan pedagang kuliner Tuin van Java. Karena praktis harus meliburkan aktivitasnya karena proses pembangunan.
Padahal masyarakat masih membutuhkan sarana berdagang sebagai bagian dari pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
"Pedagang mau bangkit lagi, malah diminta libur karena ada pembangunan. Baru saja bisa menikmati pertunjukan Air Mancur Menari, malah sekarang Alun-alun mau ditutup gara-gara ada pembangunan," papar Marjinugroho.
Ketimbang Bangun Parkir Bawah Tanah, Masih ada Alternatif Parkir Lain
Ketimbang membangun parkir bawah tanah yang berdampak luas bagi masyarakat, Marjinugroho meminta Pemkot mencari lahan alternatif lainnya.
Salah satunya adalah lahan parkir kendaraan roda dua dan roda empat bisa mengarah ke gedung eks Magelang Theatre (MT).
Karena lahan bekas Magelang Teater (MT) mempunyai luasnya 4.750 m2. Sehingga ratusan kendaraan roda empat dan roda dua bisa masuk. Pengunjung atau wisatawanpun lebih dekat menuju kawasan alun-alun.
Alternatif lain adalah agar pemkot menggandeng pihak Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK). Kantor BPLK yang berada di sebelah utara alun-alun Magelang mempunyai lahan parkir yang luas.
"Bisa dikerjasamakan dengan BPLK ketika kendaraan sedang ramai parkir. Secara tentatif baru dibuka, ketika lahan parkir utama sudah penuh." katanya.
Solusi ini lebih efektif dan efisien ketimbang pemerintah harus menggelontorkan miliaran dana guna membangun lahan parkir bawah tanah alun-alun Kota Magelang. (ME)
Artikel ini juga tayang di Magelang Ekspres dengan judul: Marjinugroho Sarankan Pemkot Magelang Urungkan Niat Bangun Basement Parkir di Alun-alun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: