Tokoh BPIP Orasi tentang Keberagaman dan Toleransi di Konser Jazz

Tokoh BPIP Orasi tentang Keberagaman dan Toleransi di Konser Jazz

Tokoh BPIP Prof Amin Abdullah menyampaikan orasi saat konser Jazz Syuhada 2022. Foto: Antara --

YOGYAKARTA, DISWAYJOGJA.IDDua tokoh penting Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI (BPIP), yaitu Ketua Dewan Pengarah BPIP Amin Abdullah dan Kepala BPIP Yudian Wahyudi hadiri di konser Jazz Syuhada 2022 di Kota Baru, Yogyakarta, Sabtu 29 Oktober 2022.

Dua guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu menilai konser jazz adalah sarana yang tepat untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda.

Amin Abdullah menegaskan, bahwa beragam suku, agama, ras, dan golongan yang tumbuh subur di Indonesia merupakan berkah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

BACA JUGA:Gempa Bumi di Cilacap Guncangannya Terasa Sampai Yogyakarta

Namun, merawat berkah yang dititipkan kepada Indonesia sebagai modal sosial dan modal kultural yang luar biasa besar itu tentu tidak mudah.

Hal itu ditegaskan Amin saat menyampaikan orasi yang bertema "Pancasila melalui Seni, Musik, dan Budaya dalam Rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda: Merajut Keragaman Memperkokoh Kemanusiaan".

“Guna merawat perbedaan dengan saling mengenal, toleransi sebagai pengejawantahan sila ketiga Pancasila mutlak diperlukan,” ujarnya di hadapan para penikmat jazz serta tokoh lintas iman di Yogyakarta.

BACA JUGA:Okupansi Hotel di Jogja Mulai Naik, PHRI DIY: Liburan Akhir Tahun Diprediksi Membludak

Toleransi yang dimaksud ialah sikap untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan itu baik individu maupun kelompok tanpa saling menghakimi meski tetap berpegang dengan prinsip atau akidah masing-masing.

Menurut Amin, masyarakat Indonesia tahu bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa, tetapi tidak semuanya paham bagaimana mengimplementasikan Pancasila.

Amin memulai pemaparannya dengan menjelaskan latar belakang penyelenggaraan konser Jazz Syuhada 2022 yang berlokasi di antara Masjid Syuhada, Gereja HKBP dan Gereja Santo Antonius Kotabaru.

BACA JUGA:Buruh di Jogja Minta Upah Minimum Dinaikkan jadi Rp 4 Juta, Sultan HB X: Semoga November Bisa Direalisasikan

Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu menyebutnya sebagai segitiga yang mewarnai kehidupan toleransi di Jogja.

Penyelenggaraan konser jazz itu bahkan digagas oleh remaja Masjid Syuhada berkolaborasi dengan pengurus Gereja Santo Antonius Kotabaru dan Gereja HKBP.

Dengan demikian, selain sebagai event, Jazz Syuhada 2022 juga menjadi model implementasi sila ketiga Pancasila karena prosesnya yang mempertemukan beragam komunitas yang saling bekerja sama dengan semangat kesukarelawanan, memperkokoh keberagaman, dan kemanusiaan.

BACA JUGA:Aturan Baru di TPA Piyungan, Berimbas Terjadi Penumpukan Sampah di Sejumlah Lokasi Kota Yogyakarta

Sebelum konser dimulai, acara itu dibuka oleh kata sambutan dari Yudian Wahyudi, kemudian dilanjutkan dengan orasi ilmiah dari Amin Abdullah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com