Gegara ‘Kiai Amplop’, Ketum PPP Suharso Monoarfa Didesak Mundur oleh Para Kadernya

Gegara ‘Kiai Amplop’, Ketum PPP Suharso Monoarfa Didesak Mundur oleh Para Kadernya

Suharso Monoarfa. (Dok PPP)--

JAKARTA, DISWAYJOGJA.ID – Pernyataan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa, terkait kiai di pondok pesantren suka minta 'amplop', ramai diperbincangkan sejumlah pihak.

Sehingga, kader PPP di Jawa Timur mengecam dan mendesak Suharso Monoarfa mundur dari jabatan Ketua Umum PPP.

Bahkan tak hanya kader, pernyataan itu juga sebelumnya telah dikecam oleh banyak pihak.

"Pada prinsipnya kami menyesalkan ketua umum terkait pernyataan persoalan amplop kiai," ujar Sekretaris Majelis Pakar DPW PPP Jatim, Sudarsono Rahman, Jumat 19 Agustus 2022.

BACA JUGA:Kasus Pembunuhan Brigadir J, 5 Perwira Loyalis Ferdy Sambo Terlibat

Sudarsono menegaskan, demi keselamatan partai, maka Suharso Monoarfa harus legowo mundur dari ketum.

Dalam fenomena ini Sudarsono juga mengambil sikap agar ketua umum menyelamatkan gerbong besar ini.

“Oleh sebab itu beliau harus legowo mundur dari ketum, kalau tidak nanti ada gerakan lebih besar lagi," katanya.

Lebih lanjut ia menyebut Suharso harus berani mengakui kesalahannya. Pasalnya, pernyataan itu berpotensi menimbulkan gelombang protes dari banyak pihak.

Jika tidak bersedia mundur, maka menurutnya, Suharso bisa merugikan partai, apalagi jelang momen Pemilu 2024.

Ia pun mengusulkan adanya Muktamar Luar Biasa (MLB) sesegera mungkin karena waktu yang mendesak. Soal siapa pengganti Suharso nanti, ia tak mau ambil pusing, siapapun berhak selama memenuhi ketentuan dan syarat.

"Kalau beliau legowo mundur akan soft, proses pemenangan partai akan jalan, dan target terpenuhi, daripada gerakan demo terus terjadi. Soal siapa penggantinya itu urusan DPP, dan usulan DPW se-Indonesia, serta DPC," ujarnya.

BACA JUGA:Putri Candrawathi Terekam CCTV Ada di TKP saat Brigadir J Dieksekusi

"Sangat disesalkan pernyataan Suharso. Bahwa memberi hadiah ke kiai itu bentuk penghormatan, kiai tidak pernah minta dan menekan, bedakan antara hadiah dan meminta. Sebagai seorang santri memuliakan kiai salah satunya dengan bisyaroh itu biasa, itu bentuk hormat," kata salah satu kader.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id