Pelaku Pembunuh Siswa SMP di Grabag Magelang Diduga Teman Korban Sendiri, Ini Motifnya
Kapolres Magelang AKBP Sajarod Zakun--Magelangekspres.com --
MAGELANG (Disway Jogja) - Kasus penemuan mayat siswa SMP di kebun kopi wilayah Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, diduga merupakan korban pembunuhan. Polres Magelang sudah mengaman seorang terduga pelaku.
Sebelumnya, warga Desa Baleagung Kecamatan Grabag digegerkan dengan penemuan mayat yang tubuhnya penuh luka di perkebunan kopi Dusun Kopen, Kamis (4/8/2022).
Kapolres Magelang AKBP Sajarod Zakun menyatakan sudah mengamankan seorang terduga pelaku yang menganiaya korban hingga meninggal dunia.
“Satu terduga pelaku telah diamankan. Terduga pelaku juga masih anak-anak di bawah umur. Dugaan sementara pelaku ini sakit hati, karena diduga mengambil barang berupa HP milik korban,” ucap Kapolres, Jumat (5/8/2022).
BACA JUGA:Sultan HB X Angkat Bicara Soal Perseteruan Antara Suporter PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta
Sebelumnya kasus ini berawal ada salah satu kepala desa melaporkan ke Polsek Grabag bahwa salah seorang warganya yang masih anak-anak belum kembali pulang. Saat itu korban diketahui pergi bersama temannya, Rabu (3/8/2022).
“Mendapat laporan lalu dilakukan pencarian terhadap anak tersebut. Setelah dilakukan pencarian di sebuah kebun kopi, anak yang diduga hilang tersebut diketemukan meninggal dunia,” imbuhnya.
Dugaan awal penyebab kematian adalah penganiayaan. Secara kasat mata terdapat sejumlah luka benda tajam dan tumpul di bagian kepala, kaki dan tangan.
"Nanti kita lihat hasil resmi otopsi yang dikeluarkan rumah sakit untuk penyelidikan lebih lanjut,” terang AKBP Sajarod.
Adapun terduga pelaku penganiayaan telah diamankan. Dari pengakuan sementara dan keterangan saksi-saksi, yang melakukan adalah teman sendiri yang mengajak korban keluar.
“Motifnya masih kita dalami, apakah ada unsur kesengajaan atau perencanaan. Dan untuk dugaan sementara pelaku ini sakit hati, karena diduga mengambil barang berupa HP milik korban. Sehingga korban diajak keluar oleh pelaku dan terjadilah penganiayaan,” papar AKBP Sajarod.
Untuk keterangan sementara, pelaku melakukan penganiayaan sendiri. Polisi akan terus mendalami jika ada keterlibatan dari pihak lainnya.
"Sementara informasi baru satu untuk terduga pelaku. Dan dari pengakuan pelaku menggunakan senjata tajam menggunakan sabit dan balok kayu,” terang AKBP Sajarod.
Dikarenakan terduga pelaku masih anak-anak, kasus tersebut akan ditangani unit PPA Satreskim.
“Penyelidikan akan kita percepat. Dan akan kami dalami lagi kasus ini. Segera akan kami rilis lengkap terkait kasus ini,” tandas AKBP Sajarod.
BACA JUGA:2 Pelaku Penganiayaan Tri Fajar Bukan Suporter, Polres Sleman: Hanya Kejadiannya Bersamaan
Berdasarkan informasi yang beredar, peristiwa pembunuhan itu disebabkan oleh hilangnya sebuah handphone (HP) milik korban. Saat pelajaran PAI dan praktek di masjid sekolah, HP korban ditinggal di dalam tas di kelas.
Usai melapor kepada guru, akhirnya dilakukan pengecekan pada CCTV, dan diketahui yang mencuri adalah teman korban yang berinisial I.
Pelaku yang tidak terima kemudian mendatangi rumah korban dengan mengaku bernama F pada hari Rabu (3/8/2022).
Adapun Korban berinisial W, merupakan pelajar SMP 2 Grabag Magelang, Jawa Tengah, yang baru saja satu bulan pindahan dari Jogjakarta, untuk menemani kakeknya. Saat berpamitan dengan sang kakek mereka izin mau nge-print tugas sekolah. (cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelangekspres.com