Sultan HB X Angkat Bicara Soal Perseteruan Antara Suporter PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta

Sultan HB X Angkat Bicara Soal Perseteruan Antara Suporter PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta

Sultan HB X siap memfasilitasi dialog antara suporter PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta terkait meninggalnya Tri Fajar Firmansyah. Foto: JPNN.com --

YOGYAKARTA (Disway Jogja) – Peristiwa meninggalnya Tri Fajar Firmansyah sempat ramai dan dikaitkan pula dengan rivalitas antara suporter PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara terkait tewasnya suporter PSS Sleman itu.

"Apakah itu terkait suporter atau tidak, saya kira beda karena ini tidak pertandingan, hanya lewat. Kebetulan yang kena (suporter) Sleman," katanya pada Kamis (4/8).

Sri Sultan mengatakan bahwa pemerintah daerah bersedia memberikan ruang dialog antara kedua belah pihak untuk menciptakan iklim sepak bola yang guyub dan rukun.

BACA JUGA:Bupati Sleman Meminta Aparat Kepolisian Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Suporter PSS Tri Fajar Firmansyah

"Saya minta kepada Kota (Jogja) dan Sleman, saya mau memfasilitasi dialog suporter ini. Yang penting kompak untuk menjadi bagian dari DIY," kata Ngarsa Dalem.

Dia mengatakan kelompok-kelompok suporter ini semestinya membangun solidaritas untuk prestasi.

"Bukan malah menjadi tindakan yang tidak manusiawi dan melanggar hukum," tuturnya.

Sri Sultan menegaskan provinsi bersedia memfasilitasi ruang dialog tersebut demi terciptanya kondusifitas di DIY.

"Saya ingin mereka juga mempunyai kesadaran untuk berdialog, (kalau) provinsi memfasilitasi tidak masalah karena bagaimanapun masyarakat Jogja masyarakat kita bersama," ujarnya.

Sebelumnya, Polres Sleman telah menetapkan dua orang sebagai tersangka di balik tewasnya Tri Fajar Firmansyah.

BACA JUGA:2 Pelaku Penganiayaan Tri Fajar Bukan Suporter, Polres Sleman: Hanya Kejadiannya Bersamaan

FDAP (26) warga Depok, Sleman dan AC (24) warga Piyungan, Bantul dijerat Pasal 170 Ayat 2 KUHP dengan ancaman 12 tahun kurungan penjara.

KBO Sat Reskrim Polres Sleman Ipda M. Safiudin mengatakan peristiwa di Jl. Babarsari tersebut tak ada sangkut pautnya dengan keributan suporter siang harinya.

"Peristiwa ini sebenarnya tidak berkaitan dengan rombongan suporter, hanya saja waktunya bersamaan," kata Ipda M. Safiudin pada Rabu (3/8).

Selain dua tersangka tadi, polisi juga masih mengejar pelaku lainnya yang telah diidentifikasi.

"Dugaan pelaku lainnya kurang lebih lima orang. Untuk saat ini masih kami lakukan pengejaran," jelasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn