Kesal Cabainya Sering Dicuri, Remaja Ini Sabet Orang Tak Dikenal dengan Celurit hingga Tewas

Polres Sleman ungkap kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia pada Kamis (16/6). --
SLEMAN (Disway Jogja) - Seorang remaja berinisial HH (17) diamankan Polres Sleman atas kasus penganiayaan.
Akibat aksi penganiayaan tersebut seorang buruh berinisial WBP (49) dilaporkan meninggal dunia karena sabetan celurit.
Wakapolres Sleman Kompol Tony Priyanto menjelaskan, kronologi penganiayaan tersebut bermula saat pelaku mendapatkan informasi dari tetangganya bahwa cabai di kebunnya sering hilang dicuri orang. Karena kesal, HH berniat ikut ke sawah untuk menghadang si pencuri.
Di keesokan harinya, pelaku yang warga Donokerto, Turi, Sleman itu dijemput tetangganya menuju sawah sekitar pukul 04.00 WIB.
"Si HH sudah membawa celurit yang akan digunakan untuk melukai korban karena merasa kesal," kata wakapolres pada Kamis (16/6).
Dia menambahkan bahwa pelaku HH ini membawa celurit tanpa sepengetahuan tetangganya itu.
Sesampainya di sawah, HH dan tetangganya sembunyi sembari menunggu korban tiba. Beberapa saat kemudian, korban datang lalu memetik cabai di kebun.
Kemudian, saudara HH dan tetangganya itu mengepung korban, tetapi korban berhasil melarikan diri ke jalan aspal.
"Selanjutnya pelaku mengejar korban dan menyabetkan celurit sebanyak enam kali," jelas Tony.
Dari enam kali sabetan celurit tersebut, empat kali di antaranya mengenai tubuh korban. Korban lalu lari menyelamatkan diri ke kebun salak di sekitar lokasi.
Korban yang masih satu desa dengan pelaku itu baru ditemukan warga dalam posisi menyandar dengan wajah pucat dan mulut terbuka.
Atas perbuatannya tersebut, pelaku langsung diamankan pihak kepolisian dan ditahan di Rutan Polres Sleman.
"Motif pelaku membacok korban dengan celurit karena kesal korban sering mencuri cabai miliknya" jelas Tony.
Pelaku dijerat dengan Pasal 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman penjara selama 7 tahun. (mcr25/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com