Target Menurun, Bantul Pilih Wisata Berkelanjutan daripada Kejar Rp49 Miliar yang Tak Pernah Tercapai

Target Menurun, Bantul Pilih Wisata Berkelanjutan daripada Kejar Rp49 Miliar yang Tak Pernah Tercapai

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Saryadi, menyampaikan kebijakan target kunjungan wisata yang realistis di tengah tren penurunan dan tantangan cuaca--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

BACA JUGA : Pilar Destinasi Utama Jawa Tengah Menuju Akhir 2025 Merupakan Strategi Mendongkrak Pariwisata, Cek Infonya

Pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun lalu, jumlah kunjungan tercatat sekitar 200.000 wisatawan dalam rentang waktu 20 Desember hingga 5 Januari.

“Untuk jumlah kunjungan, tahun kemarin tercatat sekitar 200 ribu pengunjung selama masa Natal. Tahun ini kita juga memasang target sekitar 200.000 pengunjung. Itu sudah cukup lumayan di tengah kondisi seperti sekarang,” ujarnya.

Ia menambahkan, pariwisata Bantul yang didominasi wisata alam memiliki kerentanan tinggi terhadap faktor eksternal, terutama cuaca.

Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan pemerintah daerah memilih tidak memasang target berlebihan.

Selain soal target, Pemkab Bantul juga menaruh perhatian serius pada praktik layanan dan perdagangan di kawasan wisata. 

BACA JUGA : Retribusi Hampir Tembus Target, Pariwisata Sleman 2025 Tunjukkan Sinyal Kuat Pulih

BACA JUGA : Dinas Pariwisata DIY Pastikan Tak Ada Penutupan Destinasi Meski Berpotensi Longsor

Menurutnya, transparansi harga dan kejelasan layanan menjadi faktor penting untuk menjaga kepercayaan wisatawan.

“Praktik yang tidak transparan bisa mencoreng citra pariwisata dan membuat wisatawan kapok datang kembali,” ucapnya.

Ke depan, pendekatan pembinaan akan tetap diutamakan. Namun, pemerintah daerah memastikan adanya teguran bagi pelaku wisata yang melanggar ketentuan, termasuk penutupan sepihak atau praktik dagang yang merugikan pengunjung.

Kebijakan ini menandai pergeseran strategi pariwisata Bantul, dari sekadar mengejar angka pendapatan menuju upaya menjaga kualitas, keberlanjutan, dan kepercayaan wisatawan dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: