Tak ke Bali, Wisatawan Pilih Jogja? Okupansi Hotel Nataru Terus Meningkat
Salah satu ketersediaan atau tiper kamar hotel di salah satu kawasan Pakualaman, Kota Yogyakarta, atau sekitar 800 meter dari kawasan Malioboro. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Tingkat hunian hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus menunjukkan tren peningkatan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Kondisi ini disinyalir dipengaruhi peralihan rencana wisatawan yang semula hendak berlibur ke Bali, namun memilih Yogyakarta sebagai tujuan alternatif.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan tren tersebut terungkap saat pihaknya bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (22/12/2025).
“Banyak wisatawan yang awalnya merencanakan ke Bali, mengurungkan niat dan beralih ke Yogyakarta. Ini tentu menguntungkan bagi DIY, tetapi juga harus diantisipasi dampaknya, seperti kemacetan dan kepadatan,” ujar Deddy.
BACA JUGA : Embarkasi Haji Resmi di Kulon Progo, PHRI Optimistis Okupansi Hotel Naik
BACA JUGA : Renovasi Hotel Cagar Budaya di Malioboro Masuk Tahap Akhir, Sri Sultan Ingatkan Kualitas Detail
Menurutnya, peningkatan okupansi juga dipicu oleh citra positif DIY sebagai destinasi ramah lingkungan. PHRI DIY melaporkan kepada Sri Sultan bahwa sejumlah hotel di Yogyakarta meraih penghargaan nasional terkait sustainability atau kepedulian lingkungan.
Deddy menyebut penghargaan tersebut turut mendapat perhatian dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang kemudian mempromosikan DIY sebagai destinasi dengan akomodasi ramah lingkungan. Dampaknya, tingkat hunian hotel meningkat signifikan.
“Reservasi periode 20 Desember sampai 2 Januari sebelumnya sekitar 34 ribu. Tapi per 21 Desember, rata-rata okupansi sudah mencapai 60 persen. Banyak tamu datang langsung atau offline,” katanya.
PHRI DIY sendiri menargetkan okupansi hotel selama Nataru mencapai 80 persen. Namun, Deddy optimistis angka tersebut masih berpotensi terlampaui seiring meningkatnya arus wisatawan.
BACA JUGA : Okupansi Hotel di DIY Capai 70 Persen Saat Long Weekend Maulid Nabi, PHRI: Jogja Tetap Aman dan Adem
BACA JUGA : Lalu Lintas Jogja Mulai Padat Sejak Akhir Pekan, Malioboro Dipadati Lebih dari 9.000 Orang
Di sisi lain, PHRI mengingatkan anggotanya agar tidak memanfaatkan momentum liburan dengan menaikkan harga secara berlebihan atau aji mumpung. Hal ini juga menjadi pesan langsung dari Gubernur DIY.
“Kami sudah menetapkan batas bawah dan batas atas tarif. Batas atas maksimal kenaikan 40 persen dari public rate, itu pun berbeda-beda tergantung hotel dan paket yang ditawarkan,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: